KARYANASIONAL.COM – Anggota DPRD Provinsi Lampung asal daerah pemilihan (Dapil) VII Lampung Tengah, menggelar reses perdana masa sidang pertama tahun 2019 di Kebun Edukasi Perjuangan, Kecamatan Gunung Sugih, Kamis (31/10/2019).
Reses sendiri dilakukan mulai tanggal 30 Oktober sampai dengan 6 November 2019. Banyak aspirasi masyarakat di kabupaten setempat yang ditampung para wakil mereka di parlemen itu.
Sejumlah nama beken anggota DPRD Provinsi Lampung seperti Midi Iswanto (Demokrat), dr Asih Fatwanita (NasDem), Ni Ketut Dewi Nadi (PDIP), Jauharoh Hadad (PKB), Made Suarjaya (Gerindra), Mufti Salim (PKS), Mingrum Gumay (PDIP), Made Bagiase (Golkar), Abdullah Surajaya (PAN), dan Maksum Asrori (PKB), berkesempatan menemui konstituennya.
“Diminta kepada seluruh masyarakat Lampung Tengah melalui kelompok, untuk segera mengajukan aspirasi, supaya bisa kita masukkan dalam APBD 2020,” kata Mingrum Gumay membuka agenda reses.
Dikatakan Mingrum, saat ini ada program dari Pemerintah Provinsi Lampung berupa program asuransi bagi petani
“Itukan ada Kartu Petani Berjaya. Persoalan bidang pertanian akan didongkrak maksimal. Termasuk di dalamnya petugas penyuluh pertanian, pembangunan irigasi, tersier dan P3A bisa menikmati itu,” jelasnya.
Dilanjutkan Mingrum, di Lampung Tengah saat ini mulai muncul persoalan intoleransi. “Ada di salah satu wilayah di Kecamatan Punggur ini yang terdeteksi itu. Pemerintah akan hadir untuk hal itu,” ungkapnya.
Setelah reses resmi dibuka, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara konstituen dengan wakil rakyat Provinsi Lampung itu.
Muhamad Kaswan, Ketua Kelompok Tani di Kampung Sumber Agung, Kecamatan Seputih Mataram, mengungkapkan persoalan bantuan bibit jagung yang diterima petani dari Dinas Pertanian, tidak cocok dengan kontur tanah di kampung setempat.
“Kami meminta untuk alokasi penyediaan bibit disesuaikan dengan kondisi wilayah. Lalu dalam kesempatan ini kami meminta 48 tangki hitronik, dan kalau bisa minta jalan usaha tani untuk diadakan kembali,” kata dia.
Tak jauh berbeda. Margono, warga Kampung Karang Endah, Kecamatan Terbanggi Besar, meminta perbaikan irigasi Way Seputih.
“Saat ini mulai marak alih fungsi lahan persawahan ke perkebunan. Lebih kurang ada 4000 hektare sawah berpindah fungsi ke kebun karet. Dan persawahan tinggal 9000 hektare. Kondisi ini disebabkan ketersediaan air di Way Seputih yang tak stabil,” ungkapnya.
Dilanjutkan Margono, keberadaan tenaga penyuluh pertanian di Lampung Tengah masih kurang diperhatikan. Sementara penyuluh pertanian dirasa masih dibutuhkan oleh petani.
Selanjutnya, Kepala Kampung Varia Agung, Kecamatan Seputih Mataram, Sudiyanto menceritakan permasalahan kesehatan, utamanya BPJS Kesehatan.
“Banyak masyarakat yang ketika berobat menggunakan BPJS, kerap ditolak maupun diremehkan rumah sakit di Lampung Tengah. Itu juga kami titip bisa menjadi atensi para wakil rakyat di DPRD Provinsi Lampung. Lalu terkait infrastruktur, kami minta jangan hanya menjadi rekomendasi yang nantinya jadi janji palsu. Setelah itu, soal pendidikan, banyak masyarakat yang tidak mampu namun berprestasi, bisa difasilitasi untuk menempuh pendidikan sampai tingkat perkuliahan,” harapnya.
Hal itu lantas dijawab oleh Abdullah Surajaya, anggota Komisi IV DPRD Lampung Tengah, yang membidangi pembangunan.
“Jalan produksi pertanian bisa diperjuangkan. Embung juga bisa diusulkan, asal ada surat hibah. Supaya tidak jadi persoalan nantinya,” kata Surajaya.
Sementara, Jauharoh, anggota Komisi V DPRD Lampung yang berkaitan dengan bidang kesejahteraan rakyat, pihaknya fokus pada kesehatan dan pendidikan.
“Kami juga berupaya meningkatkan program bidik misi. Dan untuk persoalan kesehatan, kami akan agendakan panggil dinas atau instansi yang terkait BPJS itu,” ulas Jauharoh.
Selanjutnya, dr Asih Fatwanita, yang juga anggota Komisi V DPRD Lampung menuturkan, untuk bidang pendidikan, Lampung Tengah sudah bekerjasama dengan UGM.
“Selain itu, Lampung Tengah juga dapat jatah dari Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), yang juga bisa dimanfaatkan. Karena sifatnya kedinasan. Jadi lulus langsung berstatus PNS. Sekolah ini ada di Jakarta,” ulasnya.
Masih dalam agenda reses. Anggota Komisi III DPRD Lampung Made Suarjaya mengatakan akan memaksimalkan potensi keuangan daerah.
“Sesuai tupoksinya, Komisi III berkaitan dengan bidang keuangan daerah. Jadi tugasnya memaksimalkan potensi keuangan untuk dikembangkan maksimal di daerah,” terangnya.
Lalu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Lampung Made Bagiase mengungkapkan, akan melakukan ujicoba bibit singkong gajah di Lampung Tengah.
“Meski demikian, Komisi II juga akan memberikan masukan ke Dinas Pertanian untuk dapat menyalurkan bibit disesuaikan dengan kontur tanah yang ada di Lampung Tengah,” jelasnya.
Dilanjutkannya, Pemerintah Provinsi Lampung memiliki program Kartu Petani Berjaya yang akan disinkronisasi dengan bank-bank yang ada di provinsi, untuk bisa memberikan asuransi kepada petani dengan bunga per tahun hanya 0,45 %.
“Pemerintah akan memberikan rekomendasi kepada kelompok tani dengan sistem tanggung renteng. Jadi ketika keuntungan yang didapat, maka dirasakan bersama, begitupun sebaliknya,” tandasnya. (Sur/Dra)