KARYANASIONAL.COM – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) cabang Lampung dan Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng), menggelar audiensi dengan Bupati Loekman Djoyosoemarto di rumah dinas bupati Nuwo Balak, Gunung Sugih, Jumat (15/11/2019).
Dalam kesempatan itu, disampaikan berbagai program kerja PWI Lampung Tengah yang sudah dan akan dilaksanakan.
“PWI Lampung Tengah sedang membangun aula yang letaknya di belakang kantor PWI kabupaten ini, dengan ukuran 6 x 15 meter. Lalu ada ruang hotspot ukuran 4 x 7 meter. Semua itu anggarannya non-APBD pak bupati, tapi dibantu mitra-mitra PWI. Sekarang tinggal merampungkan lagi, bagian atapnya yang belum. Jadi tolong dibantu untuk penyelesaian,” kata Ketua PWI Lamteng Ganda Hariyadi, S.H.
Diungkapkan Ganda, PWI Lamteng sangat tertinggal dibanding dengan PWI kabupaten/kota lainnya di Provinsi Lampung. “PWI Lamteng ini tertinggal. PWI kabupaten/kota sudah menggelar uji kompetensi wartawan (UKW) beberapa kali, kita sekalipun belum. Oleh karenanya, kita berencana menggelar UKW di sini. Mohon dukungannya dari Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah,” ujarnya.
Agenda lainnya, dilanjutkan Ganda, PWI Lampung Tengah tahun depan memiliki program kerja ikut serta dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Kalimantan, dan dilanjutkan Porwanas di Jawa Timur.
“Untuk agenda HPN dan Porwanas tahun 2020, PWI Lamteng akan ikut andil. Permohonan bantuan anggarannya sudah diajukan pak ke pemkab, mohon didukung. Harapan kita, Lamteng bisa menjadi tuan rumah lagi untuk HPN, karena kabupaten kita punya histori jadi tuan rumah HPN,” tegasnya.
Sementara Sekretaris PWI Lampung Nizwar Gazali menyatakan, PWI sebagai mitra pemerintah daerah, harus dapat bersinergi dan membantu mewujudkan good government.
“Di PWI ini banyak agenda kerja pak bupati. Diantaranya pemberian penghargaan Tjindarbumi yang perhelatannya akan dilaksanakan minggu depan. Kita minta dukungan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah. Pemerintah daerah juga bisa ikut andil dalam kegiatan itu, dengan membuka stand pameran guna menampilkan potensi Lamteng,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Lamteng Loekman Djoyoeoemarto didampingi Asisten I Kesuma Riyadi dan Kadiskominfo Sarjito, menyatakan pemerintah daerah sangat mendukung rencana UKW yang sudah menjadi program kerja PWI Lampung Tengah.
“Kita dukung rencana UKW di Lamteng. Apa yang diperlukan untuk hal itu nanti langsung dikoordinasikan. Saya bersyukur kalau PWI bisa melaksanakannya,” katanya.
Loekman menyatakan dirinya merupakan salah satu pejabat yang tak alergi dengan wartawan. “Nanti kalau kita tak melayani dibilang sombong. Kita terbitkan aturan didemo,” ulasnya.
Lalu, imbuh Loekman, masalah penerbitan advertorial pada media yang menjadi mitra Diskominfo Pemkab Lamteng, jadi perhatian BPK RI.
“Misalnya, dilihat dari oplahnya, antara koran A dan B yang berbeda oplah, tidak bisa diperlakukan sama. Apalagi media online yang saat ini tumbuh seperti jamur di musim hujan. Itu cukup membebani. Apa lagi pernah teridentifikasi, satu orang punya lima media online, dan semua minta dijadikan mitra. Beritanya juga hanya copy paste. Kan sangat membebani. Ini harus dipahami bersama, karena kondisi keuangan kita terbatas,” urainya.
Selanjutnya, pada kesempatan yang sama, Loekman juga meminta jurnalis dalam membuat berita, untuk melakukan seleksi dahulu.
“Kalau buat berita diseleksi deh. Jangan etika jurnalistiknya tak dipakai. Jangan buat berita yang buat Lamteng tak kondusif. Beri informasi jika ada warga sakit, Lamteng banyak orang miskin. Lamteng ini luas, sehingga semua tidak bisa terpantau. Kalau ada informasi, infokan ke kami. Mari bersama kita bangun Lampung Tengah ini sesuai tugas kita masing-masing. Kita saling menghormati profesi kita masing-masing,” tandasnya. (Sur/Dra)