KARYANASIONAL.COM – Nahas bagi YAP (18), siswi kelas XII SMK Muhammadiyah Kota Metro. Warga Kampung Depokrejo, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah (Lamteng), ini menjadi korban kekerasan jalanan yang disertai pemerkosaan pada Rabu (08/01/2020) sekira pukul 19.30 WIB, di wilayah hukum Polsek Metro Barat, Kota Metro.
Berasal dari keluarga tidak mampu, apa yang dialami YAP tersebut sontak menuai perhatian sejumlah pihak. Tak terkecuali anggota DPRD Lamteng asal Trimurjo, Toni Sastra Jaya, S.H, M.H.
Mendengar ada konstituennya terkena musibah, Anggota Komisi 2 DPRD Lamteng ini menyambangi korban yang tengah dirawat intensif di Rumah Sakit Muhammadiyah Kota Metro.
Usai mendengar langsung cerita dari YAP, Toni bereaksi keras. Seperti tak rela warganya dikriminalisasi, Tosa mengutuk keras pelaku kejahatan jalanan yang disertai pemerkosaan siswi kelas XII SMK Muhammadiyah Kota Metro itu.
“Saya mengutuk keras aksi pelaku kejahatan jalanan disertai pemerkosaan siswi ini, dan saya meminta pihak berwajib dapat segera menangkap pelaku. Segera, saya akan berkoordinasi dengan Kapolres Kota Metro, agar dapat turun langsung mengungkap kasus yang menimpa saudara kita ini,” tegas Tosa, sapaan akrab Toni Sastra Jaya.
Dikatakan pria yang sebelumnya berprofesi sebagai advokat ini. Tindakan bejat pelaku kriminal jalanan itu harus diganjar hukuman setimpal. Sebab, dilakukan pada malam hari, dan korbannya adalah anak di bawah umur.
“Sesuai Undang-undang dan KUHPidana, pelaku ini harus dihukum maksimal. Saya akan kawal setelah pelaku berhasil ditangkap Polisi. Karena perilaku semacam ini bisa merusak generasi masa depan Bangsa,” tegasnya.
Sekadar info, korban YAP (18), siswi kelas XII SMK Muhammadiyah Kota Metro, ditemukan pertama kali oleh Sutikno, warga Kampung Liman Benawi, Kecamatan Trimurjo, saat melintas di bulakan sawah Jalan Piagam Jakarta, Mulyosari, Kecamatan Metro Barat, Kota Metro, pada Rabu (08/01/2020) lalu.
Ketika ditemukan, kondisi korban tergeletak di pinggir jalan, masih mengenakan seragam sekolah, dan dalam keadaan terluka pada bagian wajah, serta mengeluh sakit pada bagian lengannya. Meski mengaku panik, Sutikno sigap membawa korban ke rumah sakit Muhammadiyah Kota Metro.
“Saya awalnya mengira korban adalah hantu. Karena kondisi jalan memang gelap, dan pertama kali saya dengar ucapan minta tolong dari korban. Setelah saya dekati suara lirih itu, saya kaget ternyata ada anak perempuan tergeletak di pinggiran jalan. Tanpa pikir panjang, saya langsung membawa korban ke Rumah Sakit Muhammadiyah Kota Metro untuk dirawat,” jelasnya. (Sur)