Example 728x250
DaerahPesisir Barat

Tradisi Budaya Memalam Pitu Likogh Di Pekon La’ay dan Way Sindi

106
×

Tradisi Budaya Memalam Pitu Likogh Di Pekon La’ay dan Way Sindi

Sebarkan artikel ini

KARYANASIONAL, Pesisir Barat – Pekon la’ay dan Way Sindi Kecamatan Karya Penggawa Kabupaten Pesisir Barat melaksanakan Tradisi Adat Budaya Memalam Pitu Likogh, Sabtu 06/04/24.

Kegiatan tersebut disebut di ikuti oleh, Camat Karya Penggawa dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris camat (Sekcam) Iskandar Haris, seluruh aparatur pekon dan masyarakat setempat anak-anak muda dan seluruh masyarakat.

Dalam kesempatannya iskandar mengucapkan, Memalam Pitu Likogh adalah kebiasa anak anak dan pemuda-pemudi pesisir barat setiap malam ke 27 di bulan ramadhan, biasanya selama bulan ramadhan, anak-anak bermain dan membakar batuk kelapa disusun rapi setinggi mungkin.

Karena bermain lempar pakai batu bundar. Sehingga anak anak berlomba-lomba cari batok kelapa untuk bermain antara sesama mereka. Setelah terkumpul banyak. Batok kelapa di buat untuk persiapan memalam tujuh likor.

sehingga anak bermain beramai-ramai sambil bernyani dengan judul Memalam Pitu Likogh Kateber. Wat sanak telu midor. Sai tuker lebon sinter.

Dan hasil akhirnya batok yang di bakar arang nya di gunakan untuk nyetrika baju lebaran. kebiasaan ini selalu di laksanakan anak-anak dan pemuda pemudi pesisir barat setiap Memalam Pitu Likogh, Katadia.

Peratin La’ay Andri Pahlevi berpendapat , Memalam Pitu Likogh merupakan sesuatu tradisi dari masyarakat pesisir barat khususnya pekon la’ay, sudah diwariskan dari nennek moyang.

sebab nenek moyang di pekon laay ini sudah meyakini tradisi dari nenek moyang seiring menemukan malam lailatul qadar tepat pada malam Pitu Likogh bahwa berbondong-bondonglah kalian ke masjid jadi untuk menerangi jalan maka diadakan pembakaran batok kelapa untuk ke masjid menarangi jalan.

kedepannya akan di adakan lebih meriah lagi mohon ada dukung dari pemerintah daerah setempat, tahun ini kita akan memberikan hadiah khusus kepada masyarakat yang paling tinggi membuat Memalam Pitu Likogh, Ucapnya.

bentuk rasa kebahagian dari anak-anak muda rasa senang hari sudah medekati mau hari lebaran idul fitri mereka mengumpulkan batok kelapa disusun didepan setiap rumah untuk di bakar supaya terang karena dahulu belum ada lampu listrik,

Seiring dengan waktu karena batok kelapa susah mencarinya jadi Memalam Pitu Likogh di ubah anak-anak muda membawa obor keliling kampung beramai-ramai sambil menyanyikan lagu, Memalam Pitu Likogh takeber wat sanak telu midor sai duri lebon senter “Ada anak tiga jalan-jalan, yang belakangan hilang senter takbir.

Example 120x600
footer { display: block; background-color: black; color: white; border-top: 3px solid #c4a0a4; }