KARYANASIONAL – Viral diberbagai media atas penolakan pasien RA (5) di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Margototo, Kecamatan Metro Kibang, Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 03 Agustus 2024, Praktisi hukum, kenamaan John L Situmorang S.H., M.H., yang sangat konsen di bidang kesehatan akhirnya angkat bicara.
“Kami menilai, penolakan pasien oleh oknum pegawai Puskesmas merupakan pelanggaran HAM, dan terlebih pada saat itu masih Jam Kerja. Oleh kerena itu, kami minta Kadinkes Lampung Timur mengevaluasi lagi layanan Puskesmas Margototo,” kata John L Situmorang di Jakarta.
Sejatinya, kata dia, kesehatan manusia itu yang lebih diutamakan. “Seandainya habis jam kerja pun, jika pasien datang harus diberikan pertolongan bukan malah dibiarkan ataupun diarahkan ke bidan atau dokter,” imbuhnya
Dia menambahkan, sudah semestinya Pemerintah berperan aktif dalam memperbaiki layanan kesehatan karena menyangkut salah satu kebutuhan masyarakat yang paling dasar.
“Seharusnya kejadian yang dialami keluarga WH ini tidak perlu terjadi, jika Dinas terkait dengan serius menjalankan amanatnya untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada setiap warganya,” ujar pengacara sukses yang menangani berbagai kasus Pidana maupun Perdata.
Sementara itu kepala Puskesmas Margototo Dwi Rosyadi pada Minggu (04/08/2024) pagi, baru memberikan klarifikasi atas permasalahan tersebut.
“Untuk pelayanan rawat jalan buka 08.00..sampai 11.30 pendaftaran dan diselesaikan sampai selesai
Pelayanan umum
Pelayanan gigi
Pelayanan Kesehatan ibu anak
Pelayanan laboratorium
Dan untuk kegawatdaruratan 24 jam online,” katanya, melalui pesan singkat WhatsApp.
Sebelumnya diberitakan, Warga Masyarakat Metro Kibang, Kabupaten Lampung Timur mengeluhkan pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Margototo terkait pelayanan kesehatan yang di nilai kurang baik.
Keluhan itu disampaikan warga Desa Margototo WH (40) saat hendak memeriksakan putrinya kerena batuk-batuk disertai muntah.
Dia menceritakan, sekitar pukul 12.20 Wib, suasana Puskesmas terlihat sepi dia berpikir bahwa pegawainya sedang istirahat makan siang. Tidak lama kemudian terlihat seorang petugas laki-laki dari balik pintu menegurnya.
“Apa mas, jam pelayanan tutup, terkecuali kalau mau rawat inap,” ketusnya.
WH pun mencoba menghubungi kepala Puskesmas melalui via WhatsApp dengan harapan bisa memberikan pertolongan pertama pada putrinya namun tidak ada respon.
“Telpon saja, bawa saja anaknya ke bidan atau ke dokter,” arahnya petugas Puskesmas.
Ia pun bergegas keluar dari ruang tunggu dan berinisiatif membawa putrinya ke Puskesmas Sukadamai, Natar lampung Selatan. Namun, petugas itu kembali memotong pembicaraannya dengan istrinya.
“Sama saja, di sana juga jam pelayanan tutup,” ketusnya lagi.
Dia menambahkan, setelah sampai di Puskesmas Sukadamai, apa yang dikatakan petugas Puskesmas Margototo itu tidaklah benar, kerena pelayanan kesehatan masih buka.
“Pelayanan kesehatan masih buka, bahkan kami disambut dengan ramah. Pelayanannya juga baik oleh petugas pendaftaran,” kata WH kepada media di kantor Wartawan Kota Metro, Sabtu (03/08/2024).
Lebih lanjut dia mengatakan, tidak semestinya bahasa kurang elok seperti itu keluar dari orang yang notabene berpendidikan, kerena dia juga memiliki peran memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan standar.
“Artinya, laporan masyarakat selama ini benar, bahwa pelayanan Puskesmas Margototo kurang baik,” imbuhnya.
Ia berharap, Kepala Dinas Kesehatan Lampung Timur untuk melakukan evaluasi dan memberikan pembinaan kepada pegawai Puskesmas Margototo. Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
“Berikanlah pelayanan yang baik, yang ramah, jangan ketus gitu. Mohon Dinas terkait untuk memberikan pembinaan, agar pelayanannya lebih baik lagi. Jika tidak ada respon, nanti saya minta tanggapan Kadinkes Provinsi Lampung,” katanya.
Sementara itu, Camat Metro Kibang Metro Kibang Heriyansyah saat dikonfirmasi menyampaikan, bahwa pihaknya akan segera merespon apa yang telah menjadi keluhan masyarakat selama ini terkait pelayanan Puskesmas Margototo.
“Nanti saya coba koordinasikan sama Kepala Puskesmas, saya telpon gak diangkat,” ujarnya.
Sedangkan Kepala Puskesmas Margototo Dwi Rosyadi hingga berita ini diterbitkan belum bisa memberikan klarifikasi terkait permasalahan tersebut.
Tim