Example 728x250
Berita PilihanLampung Tengah

Spontan Kunjungi Bocah dengan ‘Mata Palsu’, Bupati Loekman Bertekad Carikan Solusi

66
×

Spontan Kunjungi Bocah dengan ‘Mata Palsu’, Bupati Loekman Bertekad Carikan Solusi

Sebarkan artikel ini

KARYANASIONAL.COM, Lampung Tengah _ Miris. Itulah perasaan yang diungkapkan Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosoemarto, saat melihat kondisi Azka Gibran Rabanni (4), putra dari pasangan Sri Sundari (27) dan Yulianto Riwibowo (28), warga Kampung Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai.

Loekman merasa teriris hatinya, ketika mengunjungi kediaman Gibran yang hidup tanpa bisa melihat, karena kedua bola matanya adalah palsu (imitasi). Dua bola mata Gibran harus diganti sesuai dengan perkembangan usianya, akibat kanker yang dialaminya.

Spontanitas Bupati berkunjung ke rumah keluarga itu, dilakukan di sela jadwal padat kunjungan kerjanya ke kecamatan setempat, Minggu (13/10/2019).

“Ketika kunjungan ke Kecamatan Terusan Nunyai, saya mendengar bahwa ada anak kecil yang menderita sakit pada retina matanya, dan beberapa tahun lalu telah dioperasi guna penggantian bola mata yang asli dengan bola mata palsu. Setelah saya ke rumah keluarga ini, didapati keterangan jika bola mata Gibran yang palsu itu, harus disesuaikan dengan perkembangan usianya. Dan ketika rongga mata Gibran ini berkembang makin besar, bola matanya perlu diganti,” ujar Bupati Loekman Djoyosoemarto.

Meskipun memiliki kekurangan, imbuh Loekman, Gibran yang kini bersekolah di Taman Kanak-kanak ini, tidak mau di istimewakan saat berada di sekolah.

Mengetahui semangat kuat dari sang bocah untuk mengikuti kegiatan belajar di sekolah, Loekman mengungkapkan dalam waktu dekat pemerintah daerah setempat akan segera mencarikan solusi bagi Gibran, agar dapat segera di operasi matanya.

“Saya berpikir harus mencarikan solusinya. Karena untuk tindakan operasi diperlukan biaya yang besar, yang tidak mungkin ditanggung oleh orang tuanya. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama, dapat segera kita bantu untuk dibawa ke salah satu rumah sakit di Tangerang untuk menjalani operasi,” jelas Bupati.

Sementara itu, Sri Sundari, ibunda Gibran menerangkan, putranya menderita kanker mata sejak usianya 1,5 tahun. Namun akibat terkendala biaya, maka baru menjalankan operasi perdana saat usianya 2 tahun.

“Awalnya hanya mata sebelah kiri, lalu merambat ke sebelah kanan. Alhamdulillah sekarang ini sudah dinyatakan bersih dari kanker oleh dokter, namun untuk bola mata tiap tahun harus ganti dan harus membeli sendiri,” terang Sri Sundari.

Sri Sundari mengaku kaget dengan kehadiran Bupati Loekman Djoyosoemarto di kediaman mereka hari itu. Dimana diakui ibu ini, pihaknya tidak diberitahu perihal kedatangan orang nomor satu di Lampung Tengah itu.

Tangis haru pun tak dapat dibendung oleh Sri. Sembari berharap Bupati Loekman dapat membantu kesembuhan sang buah hati tercinta.

“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Bupati Loekman Djoyosoemarto yang telah berkunjung ke rumah ini dan melihat kondisi Gibran. Mudah-mudahan Pak Bupati selalu membantu Gibran untuk kedepannya, baik pendidikannya serta untuk pergantian bola mata setiap tahunnya,” harapnya.

“Kalau Gibran sudah sembuh nanti, dia punya cita-cita ingin menjadi Hafiz Qur’an, dan ingin mencium Hajar Azwad. Lalu untuk proses dia belajar di sekolah nantinya, saya berdoa dapat dipermudah. Sementara untuk hafalan Qur’an, Alhamdulillah Gibran sudah hafal 2 juz,” imbuhnya.

Terpisah, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Lampung Tengah Edy Sunarko mengungkapkan, penyakit yang dialami Gibran adalah Retino Blastoma yang telah dioperasi sebelumnya.

“Awalnya Gibran menderita Retino Blastoma, yaitu sejenis kanker di daerah mata yang mengakibatkan kerusakan retina, dimana pengobatan satu-satunya hanya dengan di operasi. Dari keterangan pihak keluarga, semula yang terkena kanker hanya di mata kiri, lalu sekitar 1 bulan berikutnya menyusul mata kanannya. Sekarang kondisi anak tersebut tidak punya bola mata sama sekali, sehingga untuk estetika memakai mata palsu. Dimana kondisinya harus selalu dikontrol, dan bola matanya diganti antara 2-3 tahun sekali, menyesuaikan dengan pertumbuhan anak sampai nanti dewasa,” papar Edi.

Meski demikian, lanjut Kadis Kesehatan, kondisi fisik Gibran saat ini dalam keadaan normal.

“Demikian juga untuk tumbuh kembang mentalnya, sangatlah baik,” tandas Edy Sunarko. (Sur/Dra)

Example 120x600

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

footer { display: block; background-color: black; color: white; border-top: 3px solid #c4a0a4; }