KARYANASIONAL.COM, Bandar Lampung __ Seluruh orang tua siswa kelas X di SMAN 6 Bandar Lampung, Rabu (16/10/2019) ini diundang sekolah untuk mendapatkan penjelasan mengenai program kerja sekolah. Salah satu program yang disampaikan mengenai Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) dari pemerintah provinsi Lampung.
Kepala sekolah SMAN 6 Bandar Lampung Hayati Nufus dalam paparannya, mengatakan mengumpulkan orang tua siswa baru merupakan bagian dari tugas sekolah guna menyampaikan visi, misi, dan program kerja yang akan dilaksanakan sekolah,”
Menurutnya, pada kesempatan itu, bagi orang tua siswa berasal dari keluarga belum mampu dari segi ekonomi, diminta menyiapkanb persyaratannya, yaitu SKTM dari kelurahan setempat, poto rumah tampak depan,belakang ,samping kiri kanan, Kartu Keluarga ,KTP kedua orangtua, denah alamat rumah, KIP, PKH, dan KKS pengajuan bosda yang telah disediakan pihak sekolah.
“Bertemu dengan orang tua siswa selain ingin menyampaikan program kerja sekolah, sekaligus bersilaturahmi untuk mempererat tali kekeluargaan karena putra putrinya dititipkan di sekolah. Pada hari itu juga bagi orang tua siswa tidak mampu dapat mendengarkan juga penjelasan tentang Bosda ,” ujar dia.
Ia mengatakan, sebelum memperoleh bosda, terlebih dulu pihak sekolah melakukan survei tempat tinggal siswa guna memastikan bahwa calon penerima bosda adalah benar benar siswa berasal dari keluarga belum mampu.
“Setelah di data sekolah akan mendatangi tempat tinggal siswa. Bila benar-benar kurang mampu, maka siswa akan diajukan program ke Pemerintah Provinsi Lampung Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung. Bila mendapatkan sudah di sahkan dan di setujui , maka biaya pendidikan siswa selama pendidikan dibebaskan ,” kata Hayatun Nufus lagi.
Hal senada diungkapkan juga oleh Kasubag TU SMAN 6 Bandar Lampung Zaidi Barlian, ” Bahwa siswa sebelum berangkat ke sekolah diperhatikan oleh orangtua dari segi tentang makanan ( sarapan ), pakaiannya yang rapih, jangan sampai penampilan pakaian tidak diperhatikan, mengenai makanan karena waktu kegiatan belajar hingga pukul 15.30.wib, dalam pencanangan Eko Green anak- anak diwajibkan membawa air minum dari rumah menggunakan tembler, sedangkan di sekolah akan disediakan dispenser di setiap kelas untuk memenuhi kebutuhan air minum disekolah, ” terangnya.
Sehingga siswa tidak lagi membeli air minum gelas atau air minuman kemasan diluar, ” pungkas Zaidi Barlian. (Helmi)
This was a fantastic read. The analysis was spot-on. Interested in more? Click on my nickname for more engaging discussions!