KARYANASIONAL.COM – Anggota DPRD Lampung Tengah (Lamteng) Toni Sastra Jaya, S.H, M.H, C.I.L, mengajak masyarakat di kabupaten setempat untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. Hal tersebut diungkapkan Tosa–sapaan akrabnya, menyikapi maraknya alat peraga kampanye bakal calon kepala daerah di wilayah itu.
“Kerusakan lingkungan hidup itu harus menjadi perhatian semua elemen bangsa ini. Mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Pengrusakan lingkungan hidup itu sendiri saat ini tampak dari sengkarutnya pemasangan spanduk atau poster bakal calon bupati dan wakil bupati Lampung Tengah yang dipaku di pohon,” ungkapnya.
Menurut Toni, pemasangan spanduk ataupun poster yang dipaku di pohon, merupakan salah satu bentuk pengrusakan habit. Sebab, paku yang ditancapkan di pohon itu dapat menghambat pertumbuhan tanaman yang ditancapkan paku itu.
“Saya mengajak masyarakat untuk ikut berperan mengawasi, apabila ada spanduk atau poster yang dipasang di pohon, untuk dicopot. Tujuan ini agar pengrusakan lingkungan yang diatur dalam Pasal 69 juncto Pasal 70 UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup juncto Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 7 tahun 2015, dapat dihindari,” tegasnya.
Tosa juga meminta semua pihak dapat menjaga kelestarian lingkungan, terutama menjaga keberadaan pohon yang berfungsi sebagai keseimbangan lingkungan.
“Jangan sakiti pohon, karena dengan banyaknya sepanduk, baleho, atau atribut lainnya yang menempel atau dipaku di pohon, dapat merusak lingkungan. Saya mengajak seluruh bakal calon kepala daerah (Bacakada) di Lampung Tengah ini, untuk bersama-sama mengedukasi dan berkontribusi aktif menjaga kelestarian lingkungan. Karena saya peduli dengan lingkungan, saya tidak ingin lingkungan di kabupaten kita tercinta menjadi rusak atau tercemar, baik dalam skala besar maupun kecil,” ulasnya.
Pria yang juga karib disapa TSJ ini berpesan agar pengerusakan lingkungan dalam hal ini pemasangan alat peraga kampanye di pohon dalam bentuk apapun, dapat ditindak. “Kita ingin lingkungan kelihatan bersih dan asri, karena hanya warisan itu yang akan dinikmati anak cucu kita di masa depan,” tandasnya. (Sur/Dra)