KARYANASIONAL.COM – Sebanyak 1.221 Buruh Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Panjang yang tergabung dalam keanggotaan Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (KTKBM) menerima paket beras dari pengurus KTKBM, yang dilaksanakan di aula kantor Koperasi TKBM Panjang, Senin (28/12/2020).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Koperasi TKBM Pelabuhan Panjang Agus Sujatma, Kabid Lala KSOP Panjnag Hot Marojahan, Kasi Was Dinas Koperasi dan UKM Kota Bandar Lampung Suharti, Kadisnaker Kota Bandar Lampung Wan Abdurahman, Perwakilan APBMI Aam Muharam, dan Ketua DPC khusus FSPTI = SPSI Pelabuhan Panjang Ghozali.
Para buruh mengucapkan terimakasihnya kepada pengurus yang sangat peduli kepada buruh TKBM Panjang terutama kepada buruh yang tergabung di KTKBM ini.
“Atas nama rekan-rekan buruh kami mengucapkan terimakasih kepada pengurus yang sangat peduli dengan anggotanya, terutama Buruh Sektor l. Di mana di masa pandemi Covid-19 terus memberikan paket beras kepada kami,” ucap Mamek salah anggota KTKBM Panjang.
“Tentunya hal ini amat membantu kami“ sambungnya.
Pada kesempatan itu, Ketua KTKBM Panjang, Agus Sujama mengatakan, pembagian beras merupakan agenda rutin yang terus dilakukan demi kesejahteraan anggota, “Yang jelas ini sudah yang kesekian kalinya, sebagai kewajiban pengurus. Dan hak anggota telah tersalurkan,” ujarnya.
Selain itu juga, ucap Agus di masa Covid – 19 ini diharapkan kepada buruh yang berada di Pelabuhan Panjang mengikuti anjuran protokol kesehatan.
Selalu menjaga kesehatan dan hindari kerumunan, jaga jarak dan selalu mengunakan masker, serta mengharapkan kepada buruh di Sektor l ini agar selalu mengikuti protokol kesehatan dan selalu mengunakan masker.
“Demi menjaga kesehatan dan semoga Covid -19 ini cepat berlalu, “tutup Agus.
Jalani Rapid Test Antigen :
Sebelumnya sebanyak 75 orang pengurus Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (KTKBM) Pelabuhan Panjang Kota Bandar Lampung menjalani rapid test antigen.
Mereka yang hasilnya reaktif. Selanjutnya menjalani swab pengambilan sampel untuk diuji di laboratorium. Sambil menunggu hasil tes swab, mereka diharuskan menjalani isolasi mandiri.
Rapid test antigen bagi pengurus itu merupakan upaya dalam mengantisipasi penyebaran virus corona dilingkungan KTKBM Panjang.
“Kita lakukan tracking awal dengan menguji cepat 75 orang pengurus. bagi mereka yang dinyatakan reaktif kemudian dilakukan uji swab. Selagi menunggu hasil uji swab, kami minta mereka karantina mandiri selama empat belas hari di rumah. Pekerjaan ditinggalkan dulu sementara ini,” kata Agus disela-sela kegiatan itu.
Pria yang akrab disapa Akang itu mengatakan tidak melakukan lockdown lingkungan kantor mengingat banyaknya beban pekerjaan pengurus KTKBM. Tracing awal dengan rapid test antigen diharapkan bisa menekan penyebaran virus SARS CoV-2 lebih cepat.
Ia menyatakan pelaksanaan rapid test antigen akan rutin dllakukan bagi pengurus. Hal itu untuk terus memastikan pengurus dalam kondisi baik.
“Meski waktu belum kita tentukan waktunya, namun kegiatan ini akan rutin kita lakukan setiap dua bulan sekali,” urainya.
WFH Kurang Efektif
Sementara itu, Sekretaris KTKBM Panjang, Wedy Wildiana menyebut kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) dirasa kurang efektif sehingga belum ada wacana penerapan sistem kerja tersebut.
“KTKBM ini kan sifatnya melayani, jadi kami belum ada rencana WFH, karena kurang efektif, sebab tidak mungkin melayani anggota dari rumah,” timpalnya lagi.
Meski demikian, dalam bekerja, Wedy meminta para pengurus tetap menerapkan protokol kesehatan guna menekan penyebaran Covid-19. Mereka wajib melakukan 4M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
“Meski dalam ruangan, masker tetap harus dipakai. Kita tidak tahu siapa yang membawa virus itu. Sesama rekan kerja pun harus waspada,” tandasnya.
(Helmi)