KARYANASIONAL.COM, Bandar Lampung, _ Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) Negeri 11 Bandar Lampung melaksanakan program Imunisasi Measles Rubella (MR) oleh Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas ) Panjang pada , Kamis (30/8/2018).
Berdasarkan pantauanKaryanasional.com, sebanyak 1.067 siswa siswi di sekolah tersebut yang diberikan imunisasi MR bertempat diruang UKS SMPN 11 Bandarlampung berjalan lancar tanpa hambatan.
“Untuk pelaksanaan imunisasi MR ini sebelumnya para siswa sudah di informasikan dan diberi surat edaran untuk orangtuanya masing- masing agar diisi kolom pertanyaan yang ada di secarik kertas,” ujar Minur yang mengkoordinator para siswanya.
Meskipun awalnya banyak anak anak yang takut terutama para siswi, namun akhirnya semua ikut. Seperti yang dialami oleh Tri kelas 8 awalnya dia ketakutan untuk diimunisasi.
“Saya nggak mau disuntik, kalau nanti jarumnya patah nempel di tangan gimana hayo ?,”ujarnya kepada Karyanasional.com
Setelah pihak guru dan temannya meyakinkan akhirnya Tri mau disuntik walau dengan raut wajah sedikit ketakutan.
Sedangkan pelaksanaan imunisasi MR ini dilaksanakan mulai pukul 8.00 wib oleh tim dari Puskesmas Panjang.
Sementara itu, kepala Sekolah SMPN 11 Bandarlampung Siti Robiyah mengatakan, sebagai lembaga pendidikan, pihaknya akan mendukung dan mengapresiasi penuh semua program kerja pemerintah.
“Sama dengan program nasional imunisasi MR ini, maka kami bekerja sama dengan pihak Pukesmas Panjang agar program ini dapat terlaksana dengan baik di SMPN 11,”ujar Siti Robiyah melalui pesan singkat WA.
Dia menjelaskan, total keseluruhan jumlah siswa-siswi SMPN 11 Bandarlampung dan SMP Terbuka ada 1067 siswa-siswi, terdiri dari kelas VII 336, kelas VlII 339 , sedangkan kelas IX 319 dan 73 orang siswa – siswi dari SMPN Terbuka,” Jadi total murid keseluruhan sebanyak 1067 siswa-siswi” ungkap Siti.
Menurut dokter Rino yang bertanggungjawab dalam acara tersebut, Imunisasi Measles Rubella (MR) melindungi anak dan keluarga dari bahaya campak dan rubella.
“Campak dan rubella sangat menular, dapat menyebabkan cacat dan kematian. Jadi manfaatkan imunisasi MR yang digratiskan pemerintah ini dengan baik,”ujarnya.
Bagaimana dengan adanya informasi imunisasi MR berdampak buruk pada kesehatan anak..? Dengan tegas dia mengatakan hal itu adalah informasi yang salah.
“Itu namanya informasi hoax, hal itu jangan dipercaya,”jelasnya.
Rino menjelaskan, pihaknya sebelumnya telah bekerjasama dengan pihak sekolah, dimana mereka memberikan para anak didik secarik kertas untuk diisi oleh orang tua murid yang berisi 10 pertanyaan. Dimana orang tua cukup menjawab dengan memberi tanda centang pada kolom yang telah disediakan.
Kalau salah satu dari 10 pertanyaan itu, kata Rino, dijawab ya, maka anak itu tidak akan disuntik imunisasi MR.
“Anak itu harus terlebih dahulu sembuh dari penyakitnya, baru kami berani memberi imunisasi MR,”pungkas Rino.
(Helmi )