LeSee Pro, prototipe mobil pintar listrik dari perusahaan teknologi China
China berencana menerapkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang akan digunakan pada setengah dari seluruh mobil baru yang diluncurkan pada tahun 2020.
Jumlah itu mencakup sebesar 90 persen populasi kendaraan di kota besar dan jalan raya dengan jaringan nirkabel yang dapat mendukung mobil-mobil pintar.
Langkah tersebut merupakan bagian dari rancangan strategi mobil cerdas nasional dari National Development and Reform Commission (NDRC) guna mencari masukan dari masyarakat, menurut mereka dalam sebuah pernyataan dilansir Reuters, Jumat (5/1) waktu setempat.
China ingin menjadi pemimpin dunia dalam hal kecerdasan buatan pada tahun 2025, dengan tujuan mengembangkan industri kecerdasan buatan agar bernilai lebih dari 22,15 miliar dolar AS pada tahun 2020.
Mobil pintar adalah bagian penting dari proyek ini.
NDRC mengatakan pihaknya ingin membangun sebuah tim berskala nasional bersama pejabat negara sebagai pemandu inovasi mobil cerdas tersebut.
Hal itu diharapkan dapat mendorong munculnya kebijakan bisnis yang terkait dengan pemotongan pajak.
NDRC juga mengatakan China akan mendapatkan reputasi global untuk mobil pintar berkualitas pada tahun 2035, demikian Reuters.