Terkait Laporan Warga Soal Dugaan Pencemaran Lingkungan Limbah Abu PT KSP
KARYANASIONAL.COM – Komisi III DPRD Lampung Tengah (Lamteng) diuji taringnya dalam menyelesaikan sejumlah persoalan di tengah masyarakat. Terbaru, sejumlah warga dari Kampung Segala Mider, Kecamatan Pubian, mendatangi Graha PWI Lampung Tengah, guna mengadukan nasibnya yang terdampak limbah abu yang diduga berasal dari cerobong pabrik PT Kriya Swarna Pubian (KSP), Rabu (23/10/2019).
Sebagai tindak lanjut, organisasi profesi jurnalis itu membentuk tim untuk membantu masyarakat mendapatkan solusi atas persoalan tersebut. Dan pada Kamis (24/10/2019), tim yang dikomandoi Bibit Subowo mendatangi Kantor DPRD Lampung Tengah guna berkonsultasi terkait permasalahan warga Kampung Segala Mider Pubian itu kepada Komisi III DPRD setempat.
Ketua Komisi III DPRD Lamteng Singa Ersa Awangga mengatakan, pihaknya akan turun ke lokasi untuk mengkroscek kebenaran informasi dari warga tersebut. ”Kita kan harus tahu dulu seperti apa riilnya di lapangan. Supaya jangan sampai menimbulkan fitnah,” kata Singa Ersa.
Anggota DPRD Lamteng dari daerah pemilihan (Dapil) IV yang meliputi Kecamatan Anak Tuha, Padang Ratu, Pubian, Selagai Lingga, dan Anak Ratuaji ini menuturkan, informasi tersebut akan ditelusurinya terlebih dahulu.
”Saya kan dari dapil sana. Dan PT KSP itu lokasinya berdekatan dengan kediaman saya. Maka akan mudah bagi saya untuk komunikasi dengan kepala kampung, atau bahkan berkonsultasi dengan Dinas Lingkungan Hidup jika ditemukan fakta itu nantinya,” ujarnya.
Meski demikian, lanjut Singa Ersa, laporan masyarakat itu akan ditindaklanjuti pihaknya, dengan melakukan observasi terlebih dahulu.
”Kalau nantinya ditemukan fakta pencemaran lingkungan yang berdampak kepada masyarakat, tentunya perusahaan itu harus memberikan kompensasi kepada masyarakat disana,” tegasnya.
Sebelumnya, warga Kampung Segala Mider, Kecamatan Pubian, Lampung Tengah (Lamteng), yang tinggal di sekitar PT Kriya Swarna Pubian (KSP), resah dengan limbah debu yang diduga berasal dari cerobong asap pabrik pengolahan Crude Palm Oil (CPO) itu.
Karena persoal tersebut, warga mendatangi Graha PWI Lampung Tengah, Rabu (23/10/2019), untuk berkonsultasi dengan pengurus organisasi profesi jurnalis itu, terkait langkah apa yang tepat guna menyikapi hal tersebut.
“Kami datang ke PWI ini mohon diberikan pengarahan dari rekan media. Karena di wilayah kami ada perusahaan pengolahan minyak kelapa sawit yang beroperasi, namun mengeluarkan limbah berupa debu yang menyebar sampai ke pemukiman warga,” ujar Hendra, warga yang mengaku tinggal dalam radius 300 meter dari pabrik itu.
Karena limbah debu itu, lanjut Hendra, warga sekitar ada yang mulai mengalami gangguan kesehatan. Selain itu, pemukiman warga sekitar ikut tercemar debu yang diduga keluar dari cerobong asap pabrik itu.
“Sudah ada beberapa warga yang mengeluh sesak nafas, karena buruknya kualitas udara di sekitar pabrik itu. Selain itu, debu yang ikut terbang searah putaran angin, membuat rumah-rumah warga jadi kotor. Pagi kami sapu, siang juga, malam kami ulang lagi, tetap saja kotor rumah kami karena debu itu,” papar Hendra. (Sur/Dra)