KARYANASIONAL.COM – Dampak Pandemi Covid-19 secara global di Indonesia termasuk Provinsi Lampung, mengakibatkan melemahnya ekonomi, muncul kekhawatiran krisis ekonomi melebihi tahun 1998, meski demikian Otoritas Jasa Keuangan memastikan hal tersebut disebabkan akibat krisis Kesehatan.
“Bukan dampak krisis ekonomi, yang disebabkan kesadaran masyarakat mengabaikan protokol kesehatan sebagaimana ketentuan kementerian Kesehatan, tapi kalau OJk melihatnya sampai bulan Maret untuk perbankan saat ini mengalami pertumbuhan positif, meskipun relatif rendah,” ujar Kepala OJK Perwakilan Lampung, Indra Krisna saat daring bersama wartawan, Selasa (19/05/2020).
Sambung Indra, sementara dana pihak ketiga BU maupun BPR menunjukkan penurunan yang relatif tinggi, kalau dibandingkan dengan tahun 1998 dalam kondisi Prafundamental, indikatornya antara lain CAR, dan juga mendasari untuk meningkatkan usahanya.
” Makanya harapan saya selaku pengawasan perbankan sebagaimana disampaikan kepada pak Gubernur untuk masalah ini adalah bukan masalah ekonomi, tapi hal ini mengenai faktor krisis di kesehatan,” ujar dia.
Untuk itu, lanjut Krisna, di Lampung, masyarakat harus mengikuti program pemerintah agar menaati protokol kesehatan sesuai ketentuan kementerian kesehatan.
” Kebijakan yang dilakukan antara lain kantor-kantor tutup dengan secara online, tapi kalau OJK mengikuti anjuran pemerintah, bekerja secara Work From Home (WFH), tetapi kami tidak mengurangi aktivitasnya, apalagi kondisi mendekati lebaran sudah pasti ramai, tidak mengindahkan anjuran protokol kesehatan,” terangnya.
Jadi untuk saat ini, tambah Krisna, agar mengikuti anjuran tersebut sehingga dapat memutuskan menyebarannya, apalagi Lampung terpapar covid orang tanpa gejala (OTG).
“Makanya kita harus benahi dulu, quickonnya, kondisi kita, yang mana saat ini kita hidup di new normal, dan harus perbaiki dulu,” ungkapnya. (Helmi)
