KARYANASIONAL.COM, LAMTENG – Bupati Lampung Tengah (Lamteng) Loekman Djoyosoemarto, membuka kegiatan pelatihan jurnalistik dalam menghadapi era digital, di Kantor Bandiklat Kota Gajah, Minggu (28/04/2019).
Pelatihan Jurnalistik yang mengusung tema “How to be a journalist” ini diikuti sebanyak 194 peserta siswa-siswi SMA dan SMK se- Lamteng. Kegiatan ini digagas oleh awak media yang tergabung di Paguyuban Jurnalis Lampung Tengah (PJLT).
Dalam sambutannya, Bupati Loekman meminta kepada pengurus PJLT untuk memberikan pencerahan dan pendidikan tentang ilmu jurnalistik kepada siswa-siswi SMA dan SMK di Lamteng, agar masyarakat luas tahu tentang Pers yang sebenarnya.
“Saya minta Ketua PJLT dan jajarannya bisa memberikan pelatihan juranlistik yang maksimal. Langkah ini saya kira sangat baik dan efektip untuk mencegah berita-berita hoax dikalangan anak-anak sekolah yang kerap memposting status yang kebenarannya belum bisa dipercaya,” ujarnya.
Menurut Loekman, dengan adanya kegiatan ini tentunya siswa-siswi SMA dan SMK di Lamteng akan lebih tahu etika jurnalistik. Mudah mudahan mereka terbekali ilmu-ilmu jurnalis yang lebih baik, agar bisa memberikan kontribusi positif untuk kemajuan Kabupaten Lamteng kedepannya.
“Saya harap kegiatan ini bisa terus berlanjut dan berkesinambungan kedepannya. Saya yakin PJLT mampu. Dan saya minta pengurus PJLT juga bisa memberikan kontribusi positif kepada pemerintah daerah demi kemajuan pembangunan di Kabupaten Lampung Tengah.” harapnya.
Peran media di Lamteng, kata Loekman, cukup berimbang. “Berimbanglah. Berita yang bagus diberitakan dan yang jelek juga diberitakan. Mudah-mudahan tidak ada lagi berita negatif yang ditemukan. Semuanya jadi positif,” ungkapnya.
Kepada peserta pelatihan, Loekman juga meminta mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh. “Ikutilah pelatihan ini sungguh-sungguh. Ini penting karena disadari atau tidak, kalian sudah jadi wartawan,” katanya.
Sementara dikesempatan yang sama, Ketua PJLT, Zulkifli menjelaskan, dalam pelatihan jurnalis ini pihaknya memberikan pelatihan kepada siswa-siswi SMA dan SMK di Lamteng bagaimana teknis cara penulisan berita, wawancara kepada narasumber dan lainnya yang berkaitan dengan kinerja jurnalis.
“Tujuannya untuk mencegah berita-berita hoax yang kerap terjadi dikalangan anak-anak sekolah. Harapan kami dengan diberikan pelatihan jurnalis ini, adik-adik kita yang masih duduk dikursi SMA dan SMK bisa memilah-pilah berita-berita positif yang akan diposting nya di media sosial (medsos),” ujarnya. (ADVERTORIAL)