KARYANASIONAl.COM, Lampung Tengah- Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2019 Lampung Tengah disahkan Rp. 2,712 triliun lebih atau meningkat dari APBD 2018 sebesar Rp.2,535 triliun lebih. Dengan disahkannya APBD 2019 ini, Bupati Loekman Djoyosoemarto berharap eksekutif dan legislatif membangun Lamteng bersama-sama.
Dalam tanggapannya sebelum APBD 2019 disahkan, Loekman menyatakan peningkatan PAD sudah menjadi komitmen sesuai potensi yang ada di Lamteng. “Kita apresiasi apa yang menjadi masukan DPRD tentang upaya peningkatan PAD. Ini sudah jadi komitmen kita terus meningkatkan PAD. Makanya kita buat tim intesifikasi pemasukan daerah untuk menarik objek pajak,” katanya.
Kemudian harapan ada Samsat Pembantu di wilayah barat dan timur, kata Loekman, menjadi perhatian pemerintah daerah. “Jadi perhatian kita. Kita sudah koordinasi dengan provinsi dan usulkan. Tapi provinsi ada pertimbangan karena melibatkan pihak lain. Pihak Jasa Raharja dan kepolisian belum memenuhi,” ujarnya.
Masalah usulan kenaikan sektor pajak, kata Loekman, akan dikaji sehingga signifikan. ” Masih dikaji. Begitu juga masalah penambangan pasir jadi perhatian kita. Kita koordinasi dengan provinsi karena kewenangannya di sana. Peran serta masyarakat dalam gotong royong juga jadi komitmen kita. Masyarakat bisa mandiri. Ronda juga akan kita aktifkan kembali dengan membangun kesadaran masyarakat,” katanya.
Loekman melanjutkan, masih adanya pungli di sekolah dan pemeratan dokter juga jadi perhatian kita. “Penataan dokter sesuai komitmen. Saya akan kembalikan ke posisi semula,” ucapnya.
Pembangunan Islamic Center, kata Loekman, akan dipertimbangkan sesuai anggaran dan dikaji lebih dalam lagi. “Kita akan pertimbangkan dan kaji lagi. Begitu juga persoalan lainnya,”
Dalam kunjungan presiden, kata Loekman, dirinya berbisik agar pembangunan jalan lingkar barat dilanjutkan. “Pembangunan jalan lingkar barat dilanjutkan, Insya Allah disetujui jika presiden tidak lupa. Rencana kenaikan tarif uji KIR juga sudah dibuat. Kepada SKPD, saya harap jangan berpangku tangan menunggu. Carilah akses ke pusat agar anggaran bisa turun di Lamteng,” ungkapnya.
Terakhir, Loekman berharap kepada legislatif agar membangun Lamteng bersama-sama. “Marilah berpikir, membangun Lamteng jadi tanggung jawab kita bersama. Butuh kerja sama yang baik. Saya akan lebih berkarya dan kerja nyata. Kebiasaan yang buruk harus kita tinggalkan. Misalnya dalam undangan, saya akan ontime. Toleransi hanya 30 menit,” tutupnya.
Juru Bicara Banang DPRD Lamteng Jahri Effendi sebelumnya menyatakan ada beberapa program pembangunan yang perlu ditingkatkan. “Di antaranya program ronda perlu dilanjutkan karena sangat membantu keamanan. Begitu juga program pembangunan yang mangkrak, seperti pembangunan Islamic Center yang telah menelan anggaran Rp15 miliar perlu dilanjutkan,” katanya.
Selain pengesahan APBD Lamteng 2019, paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Lamteng Achmad Junaidi Sunardi didampingi Wakil Ketua I Raden Zugiri, Wakil Ketua II Riagus Ria, dan Wakil Ketua III Joni Hardito ini juga disahkan Raperda tentang Pembangunan Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah; Raperda tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Lanjut Usia Miskin; Raperda tentang Perubahan Kedua atas Perda No.6/2012 tentang Retribusi Jasa Usaha; serta Raperda tentang Kabupaten Layak Anak. Kemudian Raperda tentang Program Pembentukan Perda 2019. (Rendra)