KARYANASIONAL.COM, Lampung Tengah_ Kepala Dinas Pendidikan Lampung Tengah, Syarif Kusen, M.Pd, menggebrak dunia pendidikan di kabupaten setempat dengan program pengawasan di sekolah berbasis teknologi. Hal ini disampaikan Kusen, menyikapi maraknya pemberitaan mengenai tindakan asusila yang menimpa anak di bawah umur atau anak usia sekolah.
“Pemasangan circuit television (CCTV) di sekolah menjadi bagian penting dari peningkatan mutu pendidikan, serta pelaksanaan pengawasan di lingkungan sekolah. Tak hanya memantau aktifitas di lingkungan sekolah keseharian. Pemasangan CCTV juga bisa dimanfaatkan untuk pengawasan Ujian Nasional (UN),” jelas Kusen kepada media.
Syarif Kusen mengatakan, pemakaian CCTV merupakan salah satu bentuk pemanfaatan teknologi. “Penggunaan CCTV untuk pengawasan proses belajar ini biasa saja. Jadi, pemanfaatan teknologi untuk pengamanan itu sesuatu yang biasa,” kata Kusen.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Lampung Tengah ini meminta para siswa tidak stres, apalagi terganggu, dengan keberadaan CCTV tersebut. Menurutnya, penggunaan CCTV sudah sedemikian lumrah, tak hanya di sekolah, tetapi juga di perkantoran dan lainnya.
Sekadar diketahui, contoh penggunaan CCTV pada pelaksanaan UN salah satunya adalah di SMAN 3 Bandung. Kamera tersebut terpasang di semua ruang ujian yang berjumlah 19 unit. Lokasinya ada di bagian belakang ruang, sehingga yang terlihat hanya punggung murid. Gambar dari kamera itu tidak disambungkan ke server pusat, tetapi ke kantor guru. Ada dua unit komputer yang bisa melihat gambar dari kamera pengawas. Kamera pengawas ruang ujian terletak di ruang guru, sedangkan titik lainnya seperti tempat parkir dan laboratorium ada di ruang kepala sekolah.
”Namun, bukan berarti kami melampaui fungsi tenaga pengawas, karena hanya mereka yang berwenang. Kami hanya membantu dengan fasilitas yang sudah dimiliki,” kata Kepala Sekolah SMA 3 Bandung, Encang Iskandar.
Bagi SMA 3 Bandung, pengoperasian kamera pengawas sebetulnya bukan hal baru. Pihak sekolah tersebut mengaku sudah melakukannya sejak 10 tahun sebelumnya. Biasanya, fasilitas ini lebih banyak dilakukan untuk mengawasi kehadiran guru. (sur)
I enjoyed the humor in your piece! For further reading, check out: FIND OUT MORE. Let’s discuss!