Example 728x250
Berita PilihanLampung Tengah

Parade Ogoh-ogoh, Dari Lamteng Untuk Lampung

126
×

Parade Ogoh-ogoh, Dari Lamteng Untuk Lampung

Sebarkan artikel ini

KARYANASIONAL. COM— Ribuan masyarakat Lampung Tengah (Lamteng) tumpah ruah menyaksikan Parade Ogoh-ogoh tahun 2019 di Lapangan Merdeka Seputih Raman, Minggu (03/03).

Dalam agenda rutin tahunan yang digelar sebelum Hari Raya Nyepi bagi masyarakat Bali tersebut, setidaknya menampilkan 47 Ogoh-ogoh yang dibagi menjadi dua golongan, yakni 30 rombongan dewasa dan 17 anak-anak.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Lamteng, Ketut Suwendra menjelaskan, Parade ogoh-ogoh adalah kesenian yang disakralkan, terutama sebelum memasuki Hari Raya Nyepi.

“Ini juga merupakan simbol angkara murka, sehingga setelah pertunjukan semua ogoh-ogoh akan dibakar. Dari 47 peserta ini, 37 ogoh-ogoh berasal dari Seputih Raman, dan sisanya dari luar kecamatan,” terang Ketut Suwendra dalam sambutannya.

Sementara, saat Karyanasional.com mencari tahu asal usul Parade ogoh-ogoh tersebut, salah satu tokoh masyarakat Bali di Lamteng, I Made Suarjaya, yang juga inisiator parade ogoh-ogoh, bersedia menceritakan awal mula gelaran parade ogoh-ogoh di Provinsi Lampung.

Diungkapkannya, Kabupaten Lampung Tengah merupakan daerah yang menjadi cikal bakal adanya parade ogoh-ogoh di Lampung. Dan saat ini, parade tersebut kerap digelar di sejumlah kabupaten di Lampung, dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi.

”Pertama kali digelar (Parade ogoh-ogoh) tahun 1999, saya pencetusnya, dan itu pertama kali dilakukan di Lampung,” ujar Suarjaya, yang saat ini duduk di Komisi 1 DPRD Provinsi Lampung ini.

Menurut politisi Gerindra ini, pertama kali digelarnya Parade ogoh-ogoh, peserta yang ikut dalam kegiatan itu hanya delapan ogoh-ogoh. Namun berkat konsistensinya melaksanakan kegiatan itu, saat ini mencapai 47 ogoh-ogoh.

“Dulu (1999) kalau diawal-awal saya selalu jadi panitia. Awalnya cuma ada delapan ogoh-ogoh, sekarang berkembang menjadi 47 ogoh-ogoh,” ungkap Made Suarjaya kepada Karyanasional.com di kediamannya.

Menurut Legislator asal Seputih Raman ini, bertambahnya jumlah peserta ogoh-ogoh dalam Parade itu berkat pembinaannya selama ini kepada adik-adik yang bergelut di kegiatan itu.

”Support dana juga tentunya dan pembinaan kepada mereka yang terlibat dalam Parade ogoh-ogoh,” akunya.

Wakil rakyat ini menuturkan, Parade ogoh-ogoh bertujuan untuk menguji kreatifitas generasi milenial, dan menjauhkan mereka dari pengaruh negatif pergaulan bebas, serta masifya peredaran narkoba di kalangan pemuda.

“Harapannya, melalui kegiatan semacam ini, para generasi muda dapat menumpahkan kreatifitasnya, sehingga mereka akan terhindar dari pengaruh negatif, dan masifnya peredaran narkoba saat ini,” jelasnya.

Untuk diketahui, ogoh-ogoh adalah seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Khala. Ogoh-ogoh merupakan sifat-sifat negatif pada diri manusia.

Rupa mereka direka sedemikian rupa dengan variasi bentuk menyeramkan. Ada yang berwujud raksasa, penjelmaan dewa-dewi dan murtinya, mengambil tokoh cerita pewayangan atau memakai figur-figur yang sedang populer.

Parade Ogoh-ogoh biasanya dilakukan dalam rangka menyambut hari raya Nyepi. Dalam kegiatan itu umat hindu mengusung ogoh-ogoh dengan cara mengelilingi desa yang tujuannya agar Bhuta Kala yang merupakan manifestasi unsur-unsur negatif yang ada disekitar desa ikut bersama ogoh-ogoh yang nantinya akan dilebur atau dibakar. (Rendra)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

footer { display: block; background-color: black; color: white; border-top: 3px solid #c4a0a4; }