KARYANASIONAL.COM, BANDAR LAMPUNG – Dugaan terjadinya malapraktik di RS Asy-Syifa Medika, Tulangbawang Barat menuai perhatian berbagai pihak. Di antaranya dari Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung Dr. dr. Asep Sukohar, M. Kes dan Pj. Sekretaris Provinsi (Sekprov) Lampung Fahrizal Darminto.
Asep Sukohar mengaku telah mendapatkan laporan terkait persoalan itu dari Ketua IDI Cabang Tulangbawang Barat. Dia menyatakan kesiapannya jika penyidik Polres Tulangbawang memintanya menjadi saksi ahli dalam penyelidikan kasus tersebut.
”Kalaupun saya dipanggil. Saya siap jika dibutuhkan,” ujarnya, Jumat (19/7/2019).
Sementara, Pj. Sekprov Lampung Fahrizal Darminto menyarakankan, agar kasus itu dilanjutkan prosesnya ke ranah hukum jika memang terbukti ada pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP) atau kode etik.
”Jika bersalah, bawa ke ranah hukum. Tapi secara teknis saya belum tahu persoalan kasus tersebut,” ujarnya saat ditemui Rilislampung.id di Pemprov Lampung, Jumat (19/7/2019).
Diketahui, Septina mengaku sebagai korban malapraktik di RS Asy-Syifa Medika. Dia merasakan sakit di perutnya. Sebab, sebuah kain kasa tertinggal di dalam perutnya pascaoperasi cesar anak pertamanya pada 27 Maret 2019.
Kain yang sudah berwarna kehijauan itu dikeluarkan tenaga medis dari PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) Panaraganjaya, Tulangbawang Tengah, Kamis (20/6/2019), ketika korban memeriksakan kesehatannya.
Pasca melahirkan, korban kerap mengeluh sakit di perut serta nifas yang tidak kunjung berhenti meski telah 85 hari melahirkan. Kondisinya diperparah keluarnya cairan berbau menyengat dari organ intim.
”Awalnya sakit-sakit perut saya. Terus sebulan habis cesar mulai nifas, ke luar cairan gitu dan berbau busuk. Sampai orang di sekeliling saya bisa ngebauinnya. Seminggu terakhir ini tambah parah, karena saya mulai demam. Saking panasnya sampai ke luar air mata,” kata Septina, ditemui di Mapolres Tulangbawang, Kamis (20/6/2019). (Hartawan)