KARYANASIONAL.COM – Bupati Lampung Tengah (Lamteng) Loekman Djoyosoemarto, didampingi Kepala Dinas Bina Marga, Ismail dan jajarannya, memonitor hasil dan proses pembangunan infrastruktur yang dibiayai dengan APBD, diwilayah barat kabupaten setempat, Minggu (17/11/2019).
Diawal tinjauannya, Bupati Loekman mengecek kualitas pembangunan jalan di Kampung Jaya Sakti, Kecamatan Anaktuha. Ditempat itu, bupati menanyakan langsung kepada masyarakat setempat, terkait hasil pembangunan jalan itu.
“Gimana bu jalannya, bagus apa enggak?,” tanya bupati pada masyarakat.
“Alhamdulilah bagus pak. Dengan adanya pembangunan jalan ini, masyarakat yang mayoritas bekerja sebagai petani disini bisa beraktivitas dengan lancar, terutama saat akan mengeluarkan hasil panennya keluar. Tentu kami merasa terbantu, apalagi ruas ini merupakan jalan utama untuk anak-anak yang akan berangkat dan pulang sekolah. Karena sebelumnya, jalan ini rusak parah, terlebih lagi kalau musim penghujan tiba, jalan ini tidak bisa dilewati, karena genangan air nya cukup dalam,” ungkap Mariyatul, warga setempat.
Setelah itu, bupati mengecek kualitas pembangunan jalan di Kampung Suka Negara, Kecamatan Bangunrejo, dan mengecek langsung pelaksanaan pembangunan rigid beton di Kampung Kalidadi, Kecamatan Kalirejo. Ditempat itu bupati merasa kecewa dengan kualitas hasil pembangunan rigid beton.
“Saya minta konsultan pembangunannya harus ekstra lagi melakukan pengawasan. Kalau sudah ada pengawas tapi hasil nya kurang bagus ya percuma. Kalian harus profesional dalam bekerja. Kalau memang kurang baik ya tolong dibagusin,” tegasnya.
Kemudian bupati meninjau jembatan Kampung Sendang Mukti yang kondisinya sudah rusak parah. Ditempat itu, Loekman menegur supir truk pembawa pasir, yang menurutnya menjadi salah satu pemicu amblas nya jembatan tersebut.
Supono, Kepala Dusun II Sendang Asri, Kampung Sendang Mukti mengungkapkan, bahwa jembatan tersebut dibangun tahun 2016 lalu. Namun, karena banyak kendaraan truk pengankut pasir yang muatannya melebihi kapasitas, sehingga jembatan itu tidak bisa bertahan lama.
“Alhamdulilah pak bupati mau meninjau kondisi jembatan. Dengan begitu bisa mengetahui kondisinya, karena fasilitas bangunannya sudah tidak maksimal dan harus segera diperbaiki. Harapan kami dengan hadirnya pak bupati disini, pembangunan-pembangunan di Kampung kami bisa terealisasi dengan baik dan maksimal,” ujarnya.
Diakhir monitornya, orang nomor satu di Bumi Beguai Jejamo Wawai itu meninjau kondisi jembatan yang ambrol di Kampung Payung Dadi, Kecamatan Pubian, yang informasinya dibangun sejak tahun 1988.
“Jembatan ini sudah lumayan tua pak. Kalau gak salah dibangun 30 tahun yang lalu, sekitar tahun 1988. Harapan kami pak bupati segera memperbaikinya,” ujar Ponimin warga setempat.
Dari hasil monitornya, bupati mengatakan bahwa ada beberapa hasil pembangunan yang kualitas nya kurang maksimal, dan harus diperbaiki. Salah satunya pembangunan rigid beton di Kampung Kalidadi, Kecamatan Kalirejo. Pihaknya juga akan melakukan skala prioritas pembangunan yang diharapkan masyarakat.
“Saya gak mau cuma mendengar laporan, saya mau lihat langsung, dan ternyata ada beberapa tempat yang perlu dikoreksi. Saya sudah katakan bahwa pembayaran pekerjaan akan disesuaikan dengan volume kerjaan yang sudah diselesaikan. Dan kalau tidak diperbaiki, ya kita akan perhitungkan sebagai kerugian negara. Kalau kerugian negara ini tidak diperbaiki, ya masuk keranah pidana. Saya gak mau main-mainlah, dalam hal pembangunan infrastruktur di Lampung Tengah,” tegasnya.
Menurutnya, selama ini pemerintah daerah hanya menjadi kambing hitam atas ulah dan kesalahan yang dilakukan oknum pihak ketiga, yang mengerjakan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Lampung Tengah.
“Jadi jangan pemerintah daerah yang menjadi kambing hitam. Pembangunan gak beres, kemudian banyak jalan yang rusak pemerintah yang disalahkan. Bagaimana mau bagus infrastruktur kita, kalau kualitas nya gak beres, baru dibangun dan diperbaiki, sebulan dua bulan sudah hancur lagi. Saya minta seluruh pihak ketiga yang menangani proyek-proyek di Lampung Tengah harus jaga kualitas, saya akan tindak tegas,” ungkapnya.
“Kemudian masalah angkutan, saya akan perintahkan Kepala Dinas Perhubungan Lampung Tengah untuk melakukan uji petik. Kalau muatannya melebihi tonase yang ditentukan, ya harus dibongkar ditempat. Kita tidak bisa lagi main-main dan memberikan toleransi. Kita harus sesuaikan dengan aturan, kalau Lamteng mau baik dan bagus infrastruktur nya. Kita sudah keluar duit banyak, tapi hasilnya tidak memuaskan, ini yang saya kehendaki kedepan,” tandasnya. (Sur/Dra)