KARYANASIONAL.COM – Indonesia merupakan negara kaya dengan potensi sumber daya alam (SDA) yang berlimpah. Harusnya, bangsa ini dapat cekatan dalam penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid 19), terutama dengan memanfaatkan kekayaan alam berupa rempah-rempah.
Hal itu dikatakan Ketua DPRD Lampung Tengah Sumarsono saat membuat terobosan penangkal dan pembunuh virus corona secara herbal dan desinfektan alami dari bahan nabati di Kebun Edukasi Kelurahan Seputihjaya, Kecamatan Gunung Sugih, Lampung Tengah, Selasa (24/03/2020).
“Sementara yang lainnya diam di rumah, saya bersama rekan-rekan lainnya mencoba untuk memerangi corona dengan memanfaatkan rempah-rempah dan nabati yang banyak kita dapati di sekitar lingkungan kita. Mudah-mudahan formulasi ini dapat bermanfaat nantinya untuk masyarakat luas,” jelas politisi PDI Perjuangan ini.
Dilanjutkan Sumarsono, untuk disinfektan alami bahan bakunya sangat mudah ditemukan di lingkungan sekitar. Diantaranya bawang merah, jahe, temu putih, kunyit putih, daun sirih, daun keladi tikus, brotowali dan beberapa rempah-rempah lainnya. Nantinya, cairan desinfektan dari rebusan rempah-rempah tersebut akan disaring dan dikemas, untuk selanjutnya akan disemprotkan ke sejumlah lokasi massal, dengan takaran 1:16 liter.
“Kalau untuk jenis minumannya, kita mencoba meramu buah mengkudu, temulawak, jahe, asap cair, adas manis, gula batu, rumput mutiara dan beberapa campuran nabati lainnya. Kita akan coba produksi itu, supaya masyarakat merasa tenang di tengah kepanikan saat ini,” terangnya.
Hal senada diungkapkan Ir. Surono Danu. Ilmuwan nyentrik ini menerangkan, negara sebesar dan kaya seperti Indonesia seharusnya dapat cepat dan tepat menyikapi penyebaran virus corona.
“Dalam kondisi genting seperti saat ini, setop perdebatan atau upaya pencitraan untuk muncul seolah-olah pahlawan kesiangan. Rakyat ini perlu solusi! Agar mereka tenang, tidak panik dan merasa ketakutan luar biasa menghadapi pandemi Covid 19 ini. Dan apa yang dilakukan Ketua DPRD Lampung Tengah hari ini sama sekali bukan bentuk pencitraan atau berlagak menjadi pahlawan kesiangan. Ini cara dia menyampaikan kepeduliannya kepada masyarakat, dan memang wajib diapresiasi. Karena bukan tidak mungkin sebagai pejabat dia akan memilih tidur mengamankan dirinya sendiri,” kata Profesor Surono Danu.
Dilanjutkan pria yang dijuluki ‘Pahlawan Pangan’ ini, kearifan lokal yang dimiliki Indonesia harusnya dapat dimanfaatkan dengan baik, utamanya demi kemaslahatan masyarakat luas.
“Kalau kita mau, pasti kita bisa. Termasuk ketika kita mau untuk melakukan perlawanan terhadap virus Corona ini. Nenek moyang kita sudah mewariskan obat-obatan herbal yang terbukti ampuh untuk melawan penyakit, termasuk penyakit parah sekalipun. Akan tetapi, obat-obatan alami itu kalah dengan industri farmasi yang cenderung kapitalis, karena sampai hari ini ada keuntungan yang dijanjikan dari berjualan obat farmasi pabrikasi tersebut,” tandasnya. (Sur)