KARYANASIONAL.COM – Bupati Lampung Tengah (Lamteng) Loekman Djoyosoemarto memberi pencerahan sosial distancing kepada pedagang takjil di komplek Masjid Istiqlal Bandarjaya. Langkah ini untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona atau Covid-19 diwilayah setempat.
Bupati Lamteng mengatakan bahwa bulan suci ramadhan tahun ini sangat berbeda. Jika pada ramadhan sebelumnya aktivitas berjalan normal, namun untuk tahun ini tidak. Sebab, umat muslim harus melalui puasa ramadhan ditengah pandemi Covid-19.
“Untuk menghindari penularan virus Corona, saya harap para pedagang takjil di komplek Masjid Istiqlal dapat dihentikan sementara, atau berjualan dirumah. Ayo kita sama-sama memutus rantai penyebaran Covid-19. Lebih baik mencegah daripada mengobati,” pesan bupati.
Dalam bencana nasional ini, Pemkab Lamteng telah berupaya maksimal menekan penyebaran virus Corona, salah satunya dengan mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah, dan menjaga jarak dari kerumunan massa. Namun, masih banyak warga yang berkerumun, terutama saat jelang berbuka puasa.
Pantauan dihalaman Masjid Istiqlal Bandarjaya, nampak masih dipadati warga yang berjualan takjil dan pembelinya. Protokol kesehatan pun terlupa, dan ada yang tidak memakai masker serta menjaga jarak.
Melihat kenyataan ini, Bupati Lamteng, Kapolres dan Dandim, beserta unsur forkopimda lainnya langsung memberikan himbauan kepada para pedagang dan pembeli takjil agar menghentikan aktivitasnya.
“Karena saat ini sedang mewabahnya penularan virus Corona, jadi saya minta mulai besok pedagang takjil berhenti jualan,” tegas bupati saat meninjau pasar dadakan dihalaman Masjid Istiqlal, bersama Kapolres, Dandim, dan unsur Forkopimda Lamteng lainnya, Rabu (29/4/2020).
Loekman mengatakan, sejak memasuki bulan suci ramadhan, pihaknya juga telah meminta penjual takjil untuk menghentikan aktivitasnya dihalaman Masjid Istiqlal Bandarjaya.
“Dari jauh-jauh hari saya kan sudah ingatkan para pedagang untuk tidak berjualan di Masjid Istiqlal. Karena kita sudah menyediakan area tempat berjualan yang telah diatur jarak satu dengan yang lainnya kepada masing-masing pedagang,” ungkapnya.
Ditambahkannya, terkait mewabahnya Covid-19 di Indonesia, Bupati Lamteng bersama TNI dan Polri akan melakukan tindakan tegas bagi para pemudik yang berdatangan dari luar daerah atau mudik.
“Masyarakat yang baru datang dari luar daerah harus mengikuti protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh pemerintah, yaitu melakukan karantina mandiri selama 14 hari dirumah,” tegas orang nomor satu di Bumi Beguai Jejamo Wawai ini.
Dalam kesempatan itu, Dandim 0411 Lamteng Letkol. Inf. Burhanudin mengatakan bahwa semua pedagang takjil akan dipindahkan ke belakang Plaza Bandarjaya. Nantinya akan diatur oleh Dinas Perdagangan tentang jarak antara kios satu dengan kios lainnya.
“Kepada para pedagang dan pembeli takjil atau makanan untuk berbuka puasa diwajibkan menggunakan masker dan jaga jarak saat beraktivitas,” seru Dandim.
Sementara itu Ketua DPRD Lamteng Sumarsono, dengan tegas melarang para pedagang yang menjajakan dagangan dihalaman Masjid Istiqlal.
Menurutnya, dengan adanya aktifitas ini, tentunya akan memberikan celah terhadap penularan virus Corona kepada para pedagang dan pembeli.
Untuk itu, Sumarsono meminta seluruh pedagang takjil dadakan diseputaran Masjid Istiqlal Bandarjaya, mulai besok dan seterusnya tidak lagi melakukan aktivitasnya.
“Jangan anggap remeh wabah Covid-19 ini. Jumlah ODP dan PDP di daerah kita terus bertambah. Kalau sampai ada satu saja yang tertular, lalu pergi ke pasar, rawan menular kepada yang lain,” imbuhnya.
Disisi lain, Sumarsono menyadari bahwa kita semua butuh mencari nafkah. Namun kita juga harus mengutamakan keselamatan dan kesehatan ditengah merebaknya pandemi virus Corona saat ini.
“Saya sangat prihatin apa yang di lakukan para pedagang dan pembeli takjil di Masjid Istiqlal. Banyak diantara mereka yang tidak menggunakan masker, ini sudah menyalahi protokol kesehatan yang di anjurkan oleh pemerintah,” ungkap Ketua DPRD. (red)