KARYANASIONAL.COM – Cuaca ekstrem hujan lebat Senin petang (22/3/2021), menjadi pilu bagi tetangga kompleks dan terutama bagi Stevie Setiawan K dan Iyut Puspita Sari, pasutri warga Perum Bunga Panorama, Jl Bukit Cendana Blok C-6, RT 6 LK 2 Kelurahan Langkapura Baru, Kecamatan Langkapura, Bandarlampung.
Salah satu buah hati, adik bungsu ke-3 anak lelaki Stevie-Iyut yang keempatnya baru saja pulang mengaji dari rumah guru ngajinya di Perum Bukit Bilabong Jaya, Langkapura, sekira pukul 16.10 WIB Senin petang, masih dinyatakan hilang.
Sekira 17 jam saat warta ini disusun pada Selasa pagi (23/3/2021) pukul 09.00 WIB, Khairunnisa Lubna Suraiya (5 tahun), gadis belia periang rambut ikal berparas cantik, putri kesayangan Stevie-Iyut, masih dicari keberadaannya dan belum ditemukan.
Nisa, sapaan anak kelahiran 2016 itu diduga terhanyut terseret arus deras luapan air dari gorong-gorong di sisi depan seberang jalan, usai landa hujan lebat turun Senin petang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sejumlah tetangga, Selasa pagi, keterangan Desi, ibu muda tetangga selisih tujuh rumah, yang pada detik-detik terakhir bersama ibu korban, di titik terakhir tubuh korban berada, sebelum akhirnya hilang jejaknya dan diduga kuat terseret derasnya arus luapan air, titik terang seputar kronologi kejadian didapat.
Lebih kurang satu jam lebih bersama warga lainnya mendengar ia berkisah, Desi yang rumahnya berhadapan langsung dengan jalan dan gorong-gorong Jl Bukit Pucung, bercerita saat itu ketiga anak lelaki kakak korban lebih dahulu pulang usai mengaji.
“Nah, si Nisa ini terakhir dio dijemput ibunyo. Aku nih di teras ini nah, samo ibunyo, jadi berita anak itu ditinggal ibunyo itu idak benar! Aku lagi ngasitau ibunyo itu payung di sebelah mobil aku ini nah. Nah, pas ibunyo nak nengok ke Nisa sesudah pegang payung itu, lho mano Nisa, Des, kato ibunyo. Karena nenek ujung gang bilang dio macam ngeliat kepala anak kecil kebawa air gorong-gorong itu, kami cari sekeliling, aku sampe teriak minta tolong warga kompleks bawah (Perum Puri Dwita, Gang Langgar, red) tolong anak tetanggo aku hanyut! Ya Allah, Nisa..,” ucap Desi dengan logat kental Palembang, lalu kemudian sambil menggendong bayi lelakinya. Desi kuat menahan sedihnya.
Desi menginfokan, petang itu Nisa memakai jas hujan (mantel) diingatnya warna biru.
Sontak, sekelurahan sekecamatan dan kini sekota ini geger. Diketahui, dalam hitungan 30 menit usai kabar Nisa hanyut tersebar, aparat kelurahan, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Langkapura Baru, aparat Kecamatan Langkapura, tiba di tempat kejadian.
Sembari menggali informasi, menanti Tim SAR Basarnas, BPBD Kota Bandarlampung, dan petugas polisi Polsek Tanjungkarang Barat, Bandarlampung, yang telah dikontak.
Pencarian menyusuri area gorong-gorong, hingga sejumlah titik daerah aliran sungai yang menurut informasi terhimpun, muara sungainya hingga ke Kuala, Telukbetung itu, terus dilakukan dan dilanjutkan hari ini.
Gerak cepat oleh tim pencarian gabungan, dengan dibantu warga sekitar, bahkan telah ditempuh dengan pembagian dua tim susur sungai. Nun, hasilnya masih nihil.
Pantauan Senin malam, seperti terafirmasi dari unggahan media sosial Koordinator Gabungan Admin Shelter Pengemudi Ojek Online (Gaspool) Lampung yang kini juga Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kota Bandarlampung Miftahul Huda, anggota Tim Rescue Gaspool dan Unit Reaksi Cepat (URC) AMPG Kota Bandarlampung membaur bersama tim gabungan.
Mereka, membersamai petugas Basarnas dan BPBD Kota, Camat Langkapura Ahmad Husni didampingi aparat kecamatan, Lurah Langkapura Baru Yasir Djaganata, Babinsa Koramil 410-05/TKP Kodim 0410/KBL Sertu Andrian, dan Bhabinkamtibmas setempat.
Pantauan di rumah orangtua Nisa, Selasa pagi, dua kakak lelakinya tampak terpukul muram sedih. Tetangga nampak bergantian menghibur menyemangati. Jarak rumah dan lokasi terakhir Nisa diduga terhanyut sekitar 75 meter. (Hel/red)