KARYANASIONAL.COM – Beredar informasi di media online terkait kabar miring yang menimpa pada diri Handoyo Soesilo selaku Plt. Kades Tanjung Baru, di desa Tanjung Baru Kecamatan Merbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan akhirnya angkat bicara.
Menanggapi isu yang dialamatkan kepada dirinya itu, Plt. Kepala Desa (Kades) Tanjung Baru, Handoyo Soesilo, mengklarifikasi hal tersebut kepada awak media, Jumat (9/7/2021) ruang kerjanya.
Handoyo mengatakan, dirinya hanya menjalankan apa yang sudah menjadi kewajibannya, berdasarkan SK penugasan yang ditandatangi Kepala Desa yang lama.
“Dengan diaktifkannya kembali, mereka berhak menerima apa yang sudah dianggarkan. Saya selaku perangkat pemerintah di desa, punya kewajiban untuk mengeluarkan hak mereka. Kalau tidak, nanti saya bisa dituntut orang, karna ada dasarnya SK yang sudah ditandatangani Kades lama Madsupi,” ujarnya.
Handoyo juga membantah adanya kabar miring mengenai penggunaan Dana Desa yang berlebihan. Dirinya menjelaskan, semua dana yang diperlukan untuk kepentingan desa, langsung diserahkan ke Bendahara begitu dilakukan penarikan.
“Terakhir Rp 150 juta, saya girokan ke rekening BRI untuk BLT sejumlah Rp 70,2 juta, kemudian sisanya saya serahkan ke Bendahara. Lalu ada sedikit, untuk publikasi media ya memang hak mereka, karna sudah bekerja sama, selebihnya tidak ada,” jelasnya.
Handoyo lebih lanjut menjelaskan, semua penggunaan terkait Dana Desa sudah tercatat dengan adanya tanda terima. “Seperti contohnya masker, karna selama tiga bulan tidak ada kegiatan pembelian masker untuk pelaksanaan Prokes dan itu harus wajib, apalagi uang sudah dipegang harus segera dibelanjakan barang (masker),” imbuhnya.
“Sudah jelas-jelas saya tidak pegang uang. Setelah pencairan, semua dana saya serahkan ke Bendahara, saya mengikuti aturan. Terlepas uang itu kemana ya itu Bendahara. Artinya disitu terjadi potensi manipulasi keuangan Dana Desa. Tapi saya yakin kepada Bendahara, jangan sampai terjadi. Jika nantinya setelah diaudit terjadi indikasi adanya korupsi, saya jelas-jelas tidak akan menandatangani SPJ saya. Saya sudah transparan, jangan coba-coba bermain anggaran Dana Desa,” tegas Handoyo.
Plt Kades mengungkapkan, selama ia berdinas di desa, dirinya bersama selalu berusaha menciptakan rasa kebersamaan dan kekeluargaan kepada jajaran dibawahnya. Kemudian memberikan bantuan bagi warga yang terpapar COVID-19.
“Sebelumnya belum pernah ada, tapi di masa saya ini, mau gimanapun caranya, entah darimana datangnya rezeki Insya Allah diberikan Santunan. Seperti contohnya di desa Way Laga, boleh ditanya langsung ke kadusnya,” terangnya.
Disinggung soal perangkat desa yang beramai-ramai ingin mengundurkan diri, Handoyo menepis hal tersebut. Menurutnya, pemberitaan media online tersebut tidak benar.
“Memang ada pengunduran diri, tapi hanya satu orang staf yakni bapak J. Alasannya karena menjadi timsesnya Rudi Sunaeni (Sekdes), yang kini juga ikut berkontestasi menjadi salah satu bacalon Pilkades Serentak Tanjung Baru. Karna beliau ini merupakan paman dari Sekdes, makanya mengundurkan diri supaya adanya netralitas,” terangnya.
Plt. Kades Tanjung Baru, Handoyo Soesilo berpesan kepada jajaran Kadus, sebelum berbicara agar sebelumnya melihat situasi dan menelaah.
“Jangan sampai statement kita didengar orang lain, dan berusaha menjatuhkan memecah belah hubungan, karna saya sudah menganggap kadus itu bukan sebagai bawahan tapi sudah sebagai saudara saya sendiri,” tuturnya.
Handoyo mengajak kepada seluruh kadus jajaranya, untuk saling bersinergi membangun desa dan jangan sampai saling menjatuhkan. “Kalau bapak-bapak menjatuhkan saya berarti sama saja menyakiti saudara. (Hel)