Example 728x250
Bandar LampungDaerah

Ken Setiawan: Ibadah Haji Umat NII Pada Setiap 1 Muharram di Ibukota Negara Islam Mahad Alzaytun Indramayu

76
×

Ken Setiawan: Ibadah Haji Umat NII Pada Setiap 1 Muharram di Ibukota Negara Islam Mahad Alzaytun Indramayu

Sebarkan artikel ini

KARYANASIONAL.COM – Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan mengatakan bahwa ibadah haji umat NII itu pada 1 Muharram Di Al-Zaytun Indramayu, bukan ke Mekkah. Alzaytun dianggap ibu kota NII.

Saat ini NII juga punya program andalan yaitu JAMMAS (Jalan Menuju Masyarakat Sejahtera) tapi faktanya yang sejahtera adalah pimpinan saja, sementara jamaahnya semakin miskin karena hartanya diminta untuk infak atas nama perjuangan.

Ibadah haji dalam doktrin NII merupakan sebuah agenda tradisi rapat tahunan, setiap 1 muharram disana mengadakan peringatan besar besaran yang dihadiri para pejabat dan jamaah NII territorial, mantan santri dan orang tua santri dari seluruh penjuru tanah air, biasanya hadir pula para pejabat tinggi pemerintahan.

Secara kasat mata, di al-zaytun memang tidak terjadi penyimpangan apapun, namun jika melihat dari dalam akan banyak sekali kita jumpai penyimpangan penyimpangan yang tentunya berujung pada pola penggalangan dana serta dukungan terhadap kelompok tertentu yang mengakibatkan pembodohan dan kemiskinanan berjamaah.

Salah satu contoh hasil wawancara Team investigasi Nii Crisis Center pada peringatan 1 muharram tahun ini, team berhasil mewawancarai beberapa orang yang terlibat langsung dengan NII dan pengurus pesantren Al-Zaytun, diantaranya penderitaan muadhof ( karyawan kerja rodi ) yang tak kunjung berakhir, wawancara dengan mahasiswa alzaytun yang turun kejalan, mereka jualan nasi dan es yang dibungkus plastic, ada yang jual ayam goreng, bakso dll, team juga berhasil mewancarai jamah aktif NII dari teritorial Jakarta yang sedang berkunjung ke pusat negaranya yaitu alzaytun.

Keberdaan para pahlawan pembangunan alzaytun (muadhof) ternyata sangat menyedihkan, mereka hidup dengan segala keterbatasan, karena gaji kecil dan kebutuhan yang amat besar, jadi mereka harus hidup dengan amat menderita, banyak sekali diantara anak anak mereka yang kekurangan gizi karena rendahnya dalam pemberian makanan yang bergizi.

Ditahun baru 1 muharam ini para muadhof terpaksa berjualan air minum mineral guna menambah penghasilan dan ada pula beberapa muadhof yang mengambil jalan pintas dengan cara mensuplay para santri yang membutuhkan sesuatu nyang tidak ada didalam pesantren alzaytun, walaupun hal itu dilarang misalnya jual rokok, mereka para muadhof membeli dengan harga biasa diluar pesantren lalu menjualnya dengan berkali lipat, tapi santri itupun membelinya juga, missal rokok yang dijual biasa Cuma 26 ribu mereka jual 50 sampai 100 ribu.

Ketika Team Nii Crisis Center bertanya tentang perkembangan terbaru pesantren alzaytun, para muadhof pun menjawab dengan lemah, katanya saat ini pembangunan macet total, kehidupan seperti dipenjara, sangat menderita, tapi karna syaikh Panji Gumilang sudah menganjurkan seperti itu ya mereka pun tak bisa berbuat apa apa, karena ga ada pilihan lain, mau kembali ke RI katanya jadi orang kafir jahiliyah ya tidak mungkin? Mereka mengatakan lebih baik bertahan menunggu kemenangan NII entah sampai kapan tiba.

Inilah realita yang terjadi di negeri ini, berbagai persiapan gerakan makar NII kini telah banyak gentayangan disekitar kita, namun para aparat tinggi pemerintah baik sipil maupun militer hanya diam saja, seolah olah sengaja membiarkan tumbuh berkembangnya faham yang sesat dan menyesatkan tersebut.

Faktor kebodohan atau memang ada konspirasi antara pejabat negara dengan alzaytun ?

Kita semua faham bahwa pada masa pemerintahan sebelum pak Jokowi, kelompok radikal apa saja, NII, HTI, FPI, IMI dan lain lain tumbuh subur dinegeri ini.

Beruntung di pemerintahan sekarang seperti HTI dan FPI sudah dilarang, tapi sayangnya NII Alzaytun belum tersentuh hukum, atau jangan jangan ada orang kuat yang pelihara ? Wallahu A’lam.

Korban anak bangsa sudah terlalu banyak, terlalu mahal harga yang harus dibayar bila tragedi kemanusiaan atas nama agama ini terus berlanjut. Tutup Ken.

Hotline NII Crisis Center
WhatsApp 0898-5151-228
(Hel)

Example 120x600
footer { display: block; background-color: black; color: white; border-top: 3px solid #c4a0a4; }