KARYA NASIONAL – Kerja keras dan cerdas yang dilakukan seluruh jajaran di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) dibawah komando Bupati Musa Ahmad membuahkan hasil yang memuaskan.
Sejumlah prestasi pun akhirnya ditorehkan Kabupaten berjuluk Beguwai Jejamo Wawai diera kepemimpinan Bupati dengan jargon‘Berjaya’ tersebut.
Sebelumnya Lampung Tengah mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian empat kali secara berturut, kemudian capaian tertinggi urutan pertama penilaian SPM se Provinsi Lampung.
Terbaru Lamteng kembali mencatatkan namanya di peringkat pertama penilaian kinerja pelaksanaan aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Lampung tahun 2022.
Capaian itu pun menandakan tekad Bupati menjadikan Lampung Tengah sebagai Kabupaten terbaik se Provinsi Lampung bukanlah isapan jempol belaka.
Untuk diketahui raihan peringkat pertama tersebut diberikan oleh tim Independen yang diketuai oleh Depdagri, dengan anggota Bappeda Provinsi Lampung, Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, BKKBN Provinsi Lampung dan lain-lain.
Bupati Lamteng Musa Ahmad saat dikonformasi mengucapkan terimkasih kepada seluruh jajaran Pemerintah Daerah dan dukungan masyarakat atas capaian tersebut.
Bupati mengatakan prestasi yang telah di peroleh saat ini bukan akhir dari segalanya, namun tittik awal dalam penanganan stunting di Lampung Tengah.
“Prestasi ini saya persembahkan untuk seluruh masyarakat Lampung Tengah. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran Pemda dan juga masyarakat Lamteng atas dukungannya,”ucapnya.
Untuk informasi, konferensi penurunan stunting tahun 2022 adalah penilaian yang dilakukan oleh tim independen perihal delapan aksi yang dilakukan Lamteng dari lokasi yang ditentukan yakni 30 Kampung dan 15 Kecamatan. Lamteng sendiri pada tahun 2021 penilaian 2020 berada di urutan kedua.
Semetara terkait delapan aksi yang dinilai oleh tim ialah, pertama anaslisis situasi, kedua program kegiatan penanganan stunting, tiga remuk stunting, ke empat penyusunan kebijakan interfensi penurunan stunting teritegrasi.
Selanjutnya lima, pembinaan kader, enam management data, tujuh pengukuran dan publikasi, dan terkahir delapan hasil revisi kinerja tahunan. (red)