Example 728x250
HeadlineMetro

Wujudkan Kualitas Pendidikan Pemkot Metro Gelar Coffee Morning

66
×

Wujudkan Kualitas Pendidikan Pemkot Metro Gelar Coffee Morning

Sebarkan artikel ini

KARYANASIONAL – Walikota Metro Wahdi Siradjuddin menghadiri kegiatan Coffee Morning yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro di gedung serba guna Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro, Jum’at (02/9/2022).

Selain Walikota Metro Wahdi Siradjuddin, turut hadir dalam acara tersebut Asisten I Supriadi, Kapolres Metro AKBP Yuni Iswandari Yuyun, Kajari Metro Virginia Hariztavianne, Kadis Porapar Tri Hendriyanto, Kadis P3A Prayetno, Kadis Kesehatan Erla dan Kadis Dikbud Suwandi.

Walikota Metro Wahdi Siradjudin, mengatakan, sesuai dengan misi Kota Metro dalam mewujudkan kualitas pendidikan dan kebudayaan yang berdaya saing baik di tingkat Nasional maupun Global dengan menjunjung tinggi nilai keagamaan.

“Salah satu upaya untuk mewujudkan pemenuhan hak dan perlindungan anak selama di sekolah, yaitu Sekolah Ramah Anak (SRA) melalui berbagai peranan untuk menjadikan sekolah bersih, aman dan nyaman,” katanya.

SRA merupakan sekolah yang secara sadar berupaya menjamin dan melindungi memenuhi hak anak dalam aspek kehidupannya.

Menurutnya, hal tersebut sebagai indikator Kota Layak Anak (KLA) pada kategori Nindya tahun 2022, yang di dapat Kota Metro pada bulan Juli 2022 lalu.

“Oleh karena itu, guru memiliki peran yang sangat penting dalam mendidik anak-anak sebagai generasi penerus bangsa yang berprestasi dan bermartabat,” tambahnya.

Fasilitas pendukung, lanjut Wahdi, dalam penerapan Sekolah Ramah Anak (SRA) harus dibuat menyenangkan untuk para siswa-siswinya baik didalam kelas maupun diluar kelas, dimana saat mereka mengikuti proses belajar mengajar di sekolah.

Di tempat yang sama Kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro Suwandi, mengatakan bahwa kegiatan Coffee Morning ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi dengan kepala sekolah dan pengawas yang ada di Kota Metro.

“Ekosistem sekolah yang baik dan kondusif, mendorong peserta didik mengembangkan potensi yang baik. Sekolah harus menjadi tempat aman dan nyaman untuk peserta didik dalam menimba ilmu bukan hanya menerima pelajaran akan tetapi tahu cara bersosialisasi mengembangkan bakat serta karakteristik kebaikan,” ungkapnya.

Jadi, kata dia, sangat disayangkan jika masih ada kasus perundungan pada peserta didiknya, yang bisa mengakibatkan efek negatif baik bagi korban maupun pelakunya.

Menurut data Komisi Perlindungan anak Indonesia, kasus perundungan banyak terjadi tidak hanya secara fisik namun sudah merambah ke dunia maya yang disebut Cyber Bullying, bahkan meningkat seiring banyak anak menghabiskan waktunya di sosial media.

“Untuk itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro, memandang perlu edukasi dan memperkuat guru, orang tua maupun pemangku kepentingan terkait bentuk dampak perundungan,” tutupnya.

Pewarta: Wahyu

Example 120x600
footer { display: block; background-color: black; color: white; border-top: 3px solid #c4a0a4; }