KARYANASIONAL – Partisipasi masyarakat dalam memberikan dukungan melalui Lensa Obyektif berdampak positif terhadap pelaksanaan pemilu Tahun 2024 mendatang, Senin (10/04/23).
Acara yang mengangkat tema “pemilu 2024 bersih tanpa politik identitas” menghadirkan Yayan Hidayat, M. Hum selaku Direktur Eksekutif TSRC selaku pembicara.
Yayan memandang bahwa besarnya penetrasi media sosial berpengaruh banyak pada interaksi masyarakat.
Warganet (istilah untuk pengguna media sosial) kini tengah ramai memperbincangkan pemilu yang akan digelar pada 2024 mendatang.
“Jelas, luasnya jangkauan koneksi media sosial akan mempengaruhi preferensi atau pandangan politik politik masyarakat,” ujar Direktur Eksekutif TSRC itu.
Selayaknya pisau bermata dua, imbuhnya, peran media sosial dapat menjadi peluang sekaligus ancaman dan tantangan dalam mengahadapi pemilu 2024.
Terlebih lebarnya peluang untuk menggoreng isu politik identitas.
Yayan mengatakan, perkembangan teknologi juga harus diimbangi dengan regulasi yang ditetapkan oleh penyelenggara pemilu, contohnya memperketat regulasi kampanye digital.
Penyelenggara pemilu harus melek teknologi dan bisa membangun kolabrasi yang intens dengan berbagai platform media sosial baik itu Facebook, Twitter, Instagram, Tiktok dan media sosial mainstream lainnya.
Dengan demikian, penyelenggara akan mudah dalam pengawasan dan tegas dalam pemberian sangsi tehadap pengguna media sosial yang berpotensi untuk memunculkan narasi politik yang dapat memecah belah.
“Singkronisasi ruang daring dan luring yang baik adalah kunci menjaga kualitas demokrasi Indonesia menjelang pemilu 2024,” pungkasnya. (Edi)