KARYANASIONAL – Penjabat (PJ) Bupati Ir. Mulyadi Irsan, MT., Membuka Diseminasi Audit Kasus Stunting Tingkat Kabupaten Tanggamus Tahun 2023, Bertempat di Sekretariat IBI Cabang Tanggamus Kecamatan Gisting, Selasa (28/11/2023).
PJ. Bupati Mulyadi Irsan, MT., dalam sambutannya menyampaikan pemerintah pusat memberi arahan kepada pemerintah daerah, yang menekankan agar tahun 2024
angka stunting di targetkan bisa turun di angka 14 persen, persoalan stunting dan kemiskinan yang menjadi target sasaran Pemerintah Kabupaten Tanggamus saya
harap dapat kita selesaikan sesuai target.
Oleh karenanya, saya ingin agar seluruh pihak untuk bersinergi dalam mewujudkan percepatan penurunan stunting di wilayah Kabupaten Tanggamus, ucapnya.
PJ mengatakan, salah satu upaya yang kita lakukan yaitu melaksanakan kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting. Pada kegiatan ini, kiranya kepada Dinas PPPA Dalduk
KB beserta Tim Percepatan Penurunan Stunting (PPS) dapat menyampaikan laporan terkait kasus stunting yang ada, serta intervensi penanganan, perkembangan dan hasil audit kasus yang sudah dilakukan. Audit kasus
Stunting bertujuan untuk mencari penyebab terjadinya kasus stunting sebagai upaya pencegahan terjadinya kasus serupa.
Menurut angka Pendataan Keluarga Tahun 2021 (PK21) bahwa angka Keluarga Beresiko Stunting di Kabupaten Tanggamus masih cenderung tinggi, yaitu sekitar 62.713 keluarga.
Berdasarkan data SSGI tahun 2021 secara Nasional, angka prevalensi stunting Provinsi Lampung saat ini menduduki 5 besar terendah yaitu 18,5 % di bawah rata-rata nasional sebesar 24,5 % tetapi masih ada Kabupaten yang di atas rata-rata nasional yaitu Kabupaten Tanggamus sebesar 25 %, ini menjadi perhatian kita, khususnya para stake holder Kabupaten
Tanggamus, terangnya.
Selanjutnya, konvergensi spesifik dan sensitif dilakukan oleh semua pihak dengan prioritas pada Pekon lokus stunting yang telah di tetapkan oleh Bupati Tanggamus, pada 7 kecamatan dan 14 Pekon lokus stunting, intervensi spesifik hanya berkontribusi sebesar 30% dan intervensi sensitif berkontribusi sebesar 70% terhadap penurunan
penurunan pravelansi stunting.
Oleh sebab itu intervensi spesifik yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan tidak akan menyelesaikan masalah jika tidak di dukung
dengan intervensi sensitif oleh berbagai pihak.
” Untuk itu saya minta kepada para Camat, agar memfasilitasi dan mengkoordinir Kepala Pekon, pastikan kegiatan percepatan penurunan stunting di posyandu melalui layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), konseling gizi terpadu, perlindungan sosial, sanitasi dan air bersih serta layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dilaksanakan dan dipenuhi., Ujarnya”.
Sementara ketua pelaksana dr. Meri yosefa, mewakili kadis PPPA DaldukKB mengatakan kegiatan ini merupakan kegiatan yang ada di Dinas PPPA DaldukKB, kita sudah melakukan kegiatan Desiminasi Audit stunting yang pertama di kecamatan Kelumbayan dan kedua di kecamatan Gisting.
Kegiatan ini sudah kita lakukan dua Kali di bulan Agustus ini pertama kita laksanakan lokus stunting di terbaya kedua di kecamatan cukuh balak.
Kemudian Kami turun melakukan sasaran investigasi di tingkat kecamatan, kemudian Kami paparkan apa hasil yang kita temukan di lapangan.
Target kita di tahun 2024 ini penurunan angka stunting harus 15 persen, karena sekarang berada diangka 20, 4 persen mudah mudahan bisa dicapai.Adapun faktor utama dari stunting ini tidak dilihat dari masalah kesehatan saja, sanitasi dan masalah sosial ekonomi tetapi masih banyak masalah lainnya, tutupnya.
Hadir PJ. Bupati Tanggamus, Asisten satu Bidang Pemerintahan Suaidi, Kadis PPPA Dalduk dan KB Hardasyah, Kadis Kominfo Suhartono, perwakilan OPD terkait, Ketu IBI Tanggamus Asiawati, Narasumber, delapan Camat se Tanggamus, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tanggamus Drg. Hellen Veraica Mulyadi, Ketua Dharma Wanita Tanggamus, Kepala KUPT Puskesmas, Korluh KB, Kepala Pekon dan Bidan Desa, dan undangan (Bhn)