KARYANASIONAL.COM, Metro – Berbicara bencana, setiap insan manusia tidak mengharapkannya. Namun, apabila semua pihak baik dari pemerintah dan masyarakat saling bekerjasama, mengantisipasi guna meminimalisir keadaan yang tidak diinginkan, semua masalah akan terselesaikan.
Itulah yang dikatakan Plt. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Metro, Provinsi Lampung, Eko Budi Saputro diruang kerjanya, saat menjelaskan mengenai tiga program terencana 2019 dan pentingnya kesiapan dalam menghadapi bencana alam yang bisa datang kapan saja, Sabtu 13/07/2019.
Eko menjelaskan, dari ketiga program tersebut yang pertama yakni, mengenai pencegahan, pengendalian dan kesiapsiagaan bencana alam, yang meliputi sosialisasi dan penyuluhan serta peningkatan kapasitas nonstruktural terkait sumber daya manusia.
Kemudian yang kedua, kedaruratan dan logistik. Yakni, kegiatan yang meliputi mengenai peralatan dan logistik. Sifatnya pemenuhan kebutuhan dasar dan penanganan korban.
“Penanganan korban ini, sifatnya pemberian bantuan manakala ada kejadian bencana baik di wilayah Kota Metro maupun diluar Kota Metro. Bantuan ini, bentuknya kebutuhan dasar yang meliputi sandang pangan papan,”katanya.
Kemudian yang ketiga lanjut Eko, program rehabilitasi dan rekonstruksi. Yaitu melaksanakan sosialisasi traumatik pasca terjadinya bencana, jadi sasaran sebenarnya memberikan edukasi kepada korban yang pernah merasakan dampak bencana.
“Jadi disini, kita ingin mereka itu punya kemampuan untuk pulih setelah tertimpa bencana. Trauma pasca bencana adalah sebuah kondisi gangguan kesehatan mental akibat peristiwa yang mengerikan. Yang mana pada saat itu, kondisi psikologi korban sangat drop. Ya, Kita berikan semacam shock theraphy untuk pemahaman, dan pemulihan kondisi mereka,”jelasnya.
Untuk sosialisasi yang sifatnya penanganan traumatik, pihak kami mengundang PMI, TNI serta ahli psikologi untuk penanganan masa- masa pemulihan.
“Kemudian BPBD melakukan penggambaran terkait, rehabilitasi dan rekonstruksi. Langkah yang kita lakukan yaitu, perbaikan terhadap bangunan atau konstruksi yang rusak karna dampak bencana tersebut, sehingga bangunan tersebut bisa berfungsi maksimal lagi,”tutupnya. (Wahyu)