KARYANASIONAL – Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Primer (Lafkespri) melakukan Survey Akreditasi di UPTD Puskesmas Bengkunat Belimbing, Kecamatan Bangkunat, Pesisir Barat, Selasa (22/08/2023).
Survey Akreditasi yang dilakukan oleh Lafkespri ini dilaksanakan selama Tiga hari mulai dari hari Selasa 22 Agustus hingga 24 Agustus dengan tujuan untuk membina Puskesmas dalam upaya berkelanjutan memperbaiki sistem pelayanan dan kinerja yang berfokus pada kebutuhan masyarakat, keselamatan, dan manajemen risiko.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat Tedi Zadmiko, S.K.M, S.H, M.M, dalam sambutannya pada pembukaan Survey Akreditasi ini mengatakan, bahwa Puskesmas sebagai bagian Integral dari fasilitas kesehatan primer harus dapat menjawab tantangan utama pelayanan kesehatan dasar yaitu menyediakan dan memelihara keberlangsungan mutu pelayanan.
Salah satu upayanya, lanjut Tedi, untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yaitu melalui akreditasi. Melalui akreditasi ini, tim akreditasi melakukan pembinaan, peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan bagi pasien, masyarakat, serta petugas secara berkesinambungan.
“Kegiatan ini juga dilakukan dalam mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) dengan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat, kebijakan, dan pelaksanaan yang melibatkan lintas sektor, serta pelayanan kesehatan terpadu yang memprioritaskan kesehatan masyarakat,” ucap Kadiskes Pesibar.
Tedi menyebutkan, Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Bengkunat Belimbing adalah yang paling pertama maju untuk dilakukan akreditasi dengan standar Lima BAB di Kabupaten Pesisir Barat bahkan di Provinsi Lampung.
Selain itu Tedi mengatakan bahwa UPTD Puskesmas Bengkunat Belimbing merupakan Puskesmas percontohan di Negeri Para Sai Batin dan Ulama itu.
“Saya berharap bapak ibu Surveyor dapat memberikan pembinaan dan tuntunan kepada Puskesmas Bengkunat Belimbing jika ada kekurangan yang perlu dibenahi atas apa yang telah diupayakan, sehingga UPTD Puskesmas Bengkunat Belimbing dapat menjadi yang terbaik demi keberlangsungan mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien,” tandas Tedi.
Sedangkan Kepala Puskesmas (Kapuskes) Bengkunat Belimbing, Septono, S.K.M, M.M, menyatakan bahwa selama ini Puskesmas Bengkunat Belimbing masih menyandang predikat akreditasi tingkat Madya, namun setelah dilakukan pembenahan secara menyeluruh sejak pertama kali dirinya menjabat di Puskesmas Bengkunat Belimbing tahun 2022 lalu, maka saat ini adalah puncak penilaian bagaimana kualitas Puskesmas tersebut berkembang.
Kapuskes berharap dalam Survey Akreditasi ini dapat berjalan dengan baik, Septono meminta bimbingan kepada tim Surveyor agar memberikan arahan dan petunjuk dalam meningkatkan kualitas pelayanan, pengetahuan, serta kemampuan SDM di Puskesmas Bengkunat Belimbing.
“Saya juga berterima kasih kepada lintas sektor yang telah mensukseskan dan membantu berbagai program puskesmas sehingga program-program Kesehatan di berbagai lini dan wilayah di Kecamatan Bangkunat dapat berjalan baik,” tukas Septono.
Kapuskes berharap agar Puskesmas Bengkunat Belimbing dapat mencapai Akreditasi Paripurna yang merupakan akreditasi tertinggi bagi Puskesmas.
“Sehingga dengan terakreditasi Paripurna, Puskesmas Bengkunat Belimbing dapat menjadi contoh dan motivasi untuk Puskesmas lainnya untuk selalu berkomitmen dalam meningkatkan kualitas, mutu, keselamatan, dan kepuasan pasien, serta dapat menambah kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah,” harap Septono.
Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Primer (Lafkespri) dr. Aidi, M.KKK, Sp.KKPL mengatakan dalam penilaian akreditasi ini beberapa hal yang dinilai antara lain standar administrasi dan manajemen, standar program puskesmas, kompetensi tenaga kesehatan, kebersihan, pelayanan, ketersediaan APAR, hingga sopir ambulans. Pada level akreditasi paripurna, setiap BAB harus dapat nilai lebih dari atau sama dengan 80 persen. (Rikki)