KARYANASIONAL – Event World Surf League (WSL) Krui Pro 2024 menjadi angin segar bagi para pedagang di Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung. Pasalnya, dengan adanya event tersebut para pedagang mengalami peningkatan omzet hingga 100 persen.
Peningkatan omzet ini disampaikan salah satu pedagang bakso Abdullah Jaisyu dimana tempat tinggalnya berdekatan dengan lokasi kegiatan Event WSL Krui Pro 2024 di kawasan Pantai Labuhan Jukung.
“Alhamdulillah, selama kegiatan event ini berlangsung warung bakso kami mengalami peningkatan omzet yang signifikan,” kata Abdullah, Jum’at (31/05/2024).
Menurutnya, Event WSL Krui Pro 2024 sangat berdampak positif bagi masyarakat sekitar karena semakin banyak wisatawan yang berkunjung tentunya dapat menjadi sumber utama lapangan pekerjaan.
“Kami, siap menjaga situasi Kamtibmas bersama para masyarakat lainnya selama kegiatan WSL,” katanya.
Oleh karena itu, sebagai rasa syukur Abdullah Jaisyu dibantu oleh panitia WSL berbagi paket sembako kepada masyarakat sekitar.
“Pembagian sembako ini merupakan bentuk rasa syukur kami sekaligus sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan,” ungkapnya.
Di ketahui, event World Surf League (WSL) Krui Pro 2024 di Kabupaten Pesisir Barat merupakan ajang surfing internasional melibatkan 265 peselancar terbaik dunia dari 19 negara, bersaing memperebutkan hadiah total Rp1,2 miliar ini diketahui digelar mulai 28 Mei – 4 Juni 2024.
Terpisah, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadilah Astutik menyampaikan, Polda Lampung dan jajaran menjamin pelaksanaan event World Surf League (WSL) Krui Pro 2024 di Kabupaten Pesisir Barat memasuki dalam situasi aman dan terkendali.
“Sampai saat ini lokasi event surfing WSL Krui Pro 2024 QS 5000 di Pantai Tanjung Setia dalam situasi aman dan terkendali,” ujarnya.
Mantan Kapolres Kota Metro ini menambahkan, guna mengoptimalkan pengamanan, personel Satgas 2 Preventif Subsatgas Pamobvit Polda Lampung dalam Operasi Tuhuk Krakatau 2024 berjaga ketat pada titik-titik masuk pintu pelaksanaan event.
Salah satunya di pintu masuk 2 pada Pantai Tanjung Setia, Desa Pesisir Selatan, Kecamatan Biha, Pesisir Barat, guna menjaga dan mengantisipasi terjadinya potensi gangguan Kamtibmas di lokasi area perlombaan.
“Setiap pengunjung dilakukan pemeriksaan ketat, seperti pengecekan badan menggunakan alat detector hingga pengecekan barang bawaan,” pungkasnya.
Pewarta: Wahyu
