KARYANASIONAL.COM, Metro_ Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Lampung akan melakukan pengembangan lebih lanjut terkait bisnis haram prostitusi online yang terjadi di Kota Metro pasalnya, polisi mengendus ada nya jaringan lain pekerja seks komersial (PSK) online, yang menawarkan melalui media Sosial dan WhatsApp.
Kapolres Metro AKBP Ganda MH Saragih melalui Kasat Reskrim Polres Metro AKP Try Maradona menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikkan kurang lebih selama seminggu terakhir, pihaknya telah mengamankan dua tersangka sindikat prostitusi online pada 23 Desember lalu, yakni H (38), dan LR (23) warga Kec. Punggur Kab. Lampung Tengah yang bertindak sebagai mucikari.
“LR ini tengah akan menawarkan seorang wanita kepada pelanggan di salah satu hotel di wilayah Metro Barat Kota Metro, saat akan terjadi transaksi, kami mengamankan LR dan korbannya. Saat melakukan pengembangan, kami lantas mengamankan H,”jelas Try saat press release di ruang Satreskrim Polres Metro, (25/12/2018).
Saat ini pihaknya akan terus melakukan pengembangan dan penyelidikkan untuk mengungkapkan jaringan-jaringan yang berkaitan dengan tindak pidana perdagangan orang kasus eksploitasi seks.
“Bisa dikatakan ini jaringan, karena keduanya saling menguntungkan. Pelanggannya bervariasi, ada yang pelajar, mahasiswa atau wiraswasta. Pekerjanya juga tidak hanya di Metro, tapi ada juga di Lampung Tengah, tinggal mereka menunggu panggilan. Tentunya kami akan telusuri lebih mendalam lagi,” tandasnya.
Salah satu tersangka, H (42) mengaku telah menjalankan bisnis tersebut selama kurang lebih dua tahun.
Tersangka H mengaku, dirinya mendapatkan keuntungan Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu per orang. Tarif satu wanita yang ia tawarkan ke lelaki hidung belang sebesar Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu. Ia juga mengaku, sudah memiliki enam anak didik yang sering ia tawarkan kepada para pelanggan.
“Kalau yang saya tawarkan ke pelanggan sudah pernah dipakai sama dia, ya saya cari lain dengan minta sama kawan. Nanti kawan kasih stoknya. Ya macam-macam, ada yang minta pelajar, ada juga mahasiswa,” jelasnya.
Selain itu H juga membeberkan, pelanggan yang kerap menggunakan jasanya mulai dari remaja hingga pejabat pemerintah daerah. Ketika ditanyakan siapa pejabat yang kerap meminta jasanya, ia hanya menyebut dari Kabupaten Lampung Barat dan Mesuji.
“Biasanya mahasiswa, ada juga pejabat. Dari lampung barat sama mesuji,” ungkap H dihadapan pewarta.
Selain H, pengakuan serupa juga disampaikan LR. Ia mengaku bertugas sebagai pencari wanita yang mau diajak esek-esek. Tak jarang, bahkan dirinya juga kerap turun langsung untuk memuaskan nafsu para hidung belang.
“Kan mereka butuh, saya cuma bantu mereka. Mereka kan butuh pemuas, saya cari yang butuh uang,” pungkasnya. (Wahyu).
Insightful and well-written! Your points are thought-provoking. For those wanting to learn more about this topic, here’s a great resource: FIND OUT MORE. Interested in hearing everyone’s perspective!