KARYANASIONAL.COM, Bandarlampung, __ Dalam rangka memastikan kesehatan makanan di Kota Tapis Berseri, julukan Kota Bandar Lampung.Dinas Pertanian (Distan) Kota Bandar Lampung melalui bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan menggelar Inspeksi Mendadak (Sidak), Rabu, ( 20/2019).
Sedikitnya empat lokasi kuliner di Bandar Lampung, yaitu Bakso Mas Yon di Jalan Pagar Alam, Rumah Bakso di Jalan Arif Rahman Hakim, Transmat Carrefour dan Bakso Ali di Sukarame.
“Dari beberapa lokasi produk dari olahan hewan, sementara ini masih dalam kondisi baik. Artinya, tidak kita dapati makanan dengan kandungan babi, boraks dan formalin. Dan Alhamdulillah, semoga tetap bisa dipertahankan seperti ini,” terang Kepala Dinas Pertanian Bandar Lampung, Agustini.
Sidak ini adalah agenda rutin yang dilakukan enam bulan sekali, dalam rangka menyakinkan masyarakat tentang kuliner dalam negeri yang memiliki kualitas baik dan halal.
“Sidak akan terus kita lakukan. Kita ambil sampel aja dari beberapa tempat yang menjual produk olahan hewan, dari kelas kecil jajanan anak anak, kelas sedang meliputi rumah makan pinggir jalan, sampai kelas besar seperti resto,” jelas Agustini.
Senada dikatakan Kabid Peternakan Dinas Pertanian Bandar Lampung, Ichwan Adji Wibowo. Menurutnya, dalam pantauan sidak yang pertama kali dilakukan dengan tes reaksi cepat di Bakso Mas Yon, Jalan Pagar Alam, hingga dua rumah bakso lainnya, dinyatakan baik, layak konsumsi dan halal.
“Dari hasil tes reaksi cepat kita di tiga kategori, babi, boraks dan formalin, semuanya negatif,” jelasnya, dan dinas akan terus melakukan sidak sampai memastikan benar-benar bersih dan sehat.
“Ke depan akan sidak lagi, tapi soal waktu dan tempatnya nggak bisa kita beritahu. Namanya kan sidak,” ujarnya.
Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veterina Dinas Pertanian Bandar Lampung, yang memeriksa bakso tersebut, dr M Rifki Fabillah, mengaku tim tidak menemukan bakso yang berbahaya bagi kesehatan.
“Kalau dalam daging bakso kita tes kandungan babinya, semua hasilnya negatif. Di katagori formalin juga setelah dicek tak ada perubahan warna. Indikatornya kalau cek cepat ini, untuk formalin dan boraks terjadi perubahan warna di medianya,” jelas dia.
Untuk skala boraks, dalam tes kit pada makanan bisa diijinkan jika di bawah 50 Part per Million (PPM) sebagai pengawet makanan. (Helmi)
This was a fantastic read. The analysis was spot-on. Interested in more? Click on my nickname for more engaging discussions!