KARYANASIONAL.COM – Dalam rangka memeriahkan dan memperingati Hari Bakti Pemasyarakatan ke – 55, lapas dan rutan seluruh Indonesia secara serentak membersihkan rumah ibadah. Adapun tujuan yang hendak dicapai melalui pelaksanaan kegiatan ini antara lain sebagai bentuk pengejawantahan pemulihan kesatuan hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan, Adanya hasil karya narapidana yang bermanfaat bagi masyarakat umum sebagai bentuk “permohonan maaf” atas kekhilafan yang dilakukan dan telah mencederai masyarakat.
Demikian disampaikan Kepala Lapas Gunung Sugih, Syarpani saat melakukan pengecatan Mushala Al-Mustofa di Desa Banjar Sari, Rabu (27/03/2019).
Syarpani menyampaikan bahwa ini dilakukan oleh Pasukan Merah Putih Narapidana Lapas Gunung Sugih.
“Kegiatan ini sebagai bentuk pengejawantahan pemulihan kesatuan hubungan hidup,
kehidupan dan penghidupan serta ini karya nyata bermanfaat bagi masyarakat umum sebagai bentuk “permohonan maaf” narapidana atas kekhilafan yang dilakukan dan telah mencederai masyarakat”, ujar Mantan Kasubag Humas Ditjen Pemasyarakatan ini.
Bapak tiga anak ini menegaskan bahwa ini pula sebagai wadah/sarana dalam membangun kemampuan dan kepercayaan diri para WBP untuk dapat berinteraksi kembali secara optimal di dalam lingkungan masyarakat dan Sebagai bentuk implementasi peningkatan peran serta dan kontribusi para WBP dalam melaksanakan dan mengembangkan program pembinaan guna mencapai tujuan pemasyarakatan serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, rasa memiliki dan rasa cinta terhadap sesama serta Memupuk sikap gotong royong dan rasa kebersamaan diantara 3 elemen penunjang pelaksanaan Pemasyarakatan, yaitu para narapidana, masyarakat dan petugas pemasyarakatan.
“Memupuk percaya diri, tanamkan rasa memiliki dan cinta sesama serta memupuk sikap gotong royong”, tutup pria yang beberapa waktu lalu menerima Hibah tanah untuk akses masuk jalan lapas ini.
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan akan mewujudkan secara nyata konsep dan tujuan Sistem Pemasyarakatan untuk membentuk warga binaan pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat berperan aktif didalam masyarakat, dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab. Bentuk nyata keikut sertaan dan berperan aktif didalam masyarakat tersebut akan diwujudkan melalui dengan kegiatan kerja bakti merah putih narapidana membersihkan rumah-rumah ibadah.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Bakti Pemasyarakatan yang ke-55 yang dilaksanakan oleh petugas pemasyarakatan dan narapidana asimilasi atau yang telah tergabung dalam pasukan merah putih narapidana di Lapas/Rutan. Kegiatan tersebut adalah merupakan sebuah metode pembinaan yang memadupadankan pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian dalam satu kegiatan nyata yang diharapkan dapat menimbulkan semangat-semangat perubahan pada diri Warga Binaan Pemasyarakatan untuk menumbuhkan rasa turut memiliki dan bertanggung jawab sebagai bentuk pengejawantahan revolusi mental yang didasarkan pada semangat Pemasyarakatan dalam membangun kapasitas para pelanggar hukum agar menjadi pribadi yang lebih baik. (Rendra)
What a fantastic read! The humor made it even better. For further details, check out: READ MORE. Any thoughts?