KARYANASIONAL.COM, LAMTENG – Wajib hukumnya jika warga binaan pemasyarakatan dan tahanan yang sedang mendekam dibalik jeruji untuk mendapatkan pelayanan yang optimal terutama dalam penyajian makanan yang sehat. Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 40 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Makanan bagi tahanan, Anak dan Narapidana. Sehingga kegiatan peyelenggaraan makanan tersebut dapat memenuhi kecukupan gizi guna mencapai kesehatan yang maksimal. Demikian disampaikan Kepala Lapas Gunung Sugih, Syarpani saat membuka Pelatihan Tata Boga dan Higiene Sanitasi di Dapur Lapas, Selasa (09/04/2019).
Syarpani menyampaikan bahwa warga binaan hendaknya serius dalam mengikuti pelatihan.
“Banyak orang bisa memasak, tapi mereka tidak tahu bagaimana makanan itu dapat dinilai higienis dan sehat, yang ada dibenak seseorang hanyalah masakan itu matang dan nikmat, padahal tidak hanya itu”, katanya
Penggagas industri closet dalam lapas ini menegaskan bahwa Perlu diketahui bahwa mengubah proses memasak akan meningkatkan kualitas masakan yang dibuat. Hal ini dapat dilakukan dengan mengganti proses masak yang kurang sehat ke proses yang lebih sehat. Misalnya kebiasaan menggoreng dapat dirubah dengan mengukus atau merebus masakan.
“Walaupun bahan makanan itu baik, namun kurang tepat saat mengolahnya maka yang ada hanyalah kandungan gizi yang menjadi rusak ”, lanjut Syarpani
Sementara itu, Syakirin, Ahli Gizi dari Dinas Kesehatan Lampung Tengah menyampaikan apresiasinya kepada lapas gunung sugih.
“Patut diapresiasi jika lapas gunung sugih mengundang kami untuk berbagi ilmu kepada petugas dapur lapas dan warga binaan yang tugas kesehariannya adalah memasak untuk memenuhi kebutuhan warga binaan lainnya, karena mau tak mau kesehatan mereka tergantung dari apa dan bagaimana cara mengolahnya. Kalau mengolahnya dengan sembarangan, tentu mereka yang ikut menikmati akan terkena imbasnya”, katanya.
Beliau juga menyampaikan bahwa secara umum kebersihan dan peracikan bumbu sudah berjalan sesuai harapan namun perlu ada penyempurnaan.
“Secara keseluruhan sudah baik, namun perlu perbaikan dan kami sudah bekerjasama dengan lapas untuk melakukan pengontrolan gizi dan sanitasi secara berkala’, tutupnya. (Rendra)