KARYANASIONAL.COM, LAMTENG __ Setelah sebelumnya bekerjasama untuk memberikan pelatihan budidaya ternak kambing kepada 50 narapidana Lapas Gunung Sugih, kini Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) kembali datang dengan menghibahkan 11 ekor kambing, 2 karung bibit odot dan 500 kg pakan kambing. Demikian disampaikan Kepala Lapas Gunung Sugih, Syarpani saat meninjau Pondok Asimilasi Narapidana Unit Budidaya Kambing. Sabtu, 23/6
Menurut Syarpani, ini sejalan dengan Revitalisasi Pemasyarakatan yang tengah dilakukan oleh Kementerian Hukum dan HAM melalui Permenkumham Nomor 35 tentang Revitalisasi Penyelenggaraan Pemasyarakatan.
“Alhamdulillah, pemda lampung tengah sangat aktif membantu kami untuk melancarkan terselenggaranya revitalisasi pemasyarakatan di lapas gunung sugih, berbagai bantuan telah kami terima”, ujarnya
Lebih lanjut, bapak tiga anak ini menyampaikan bahwa pihaknya kini menjadi salah satu project pilot dalam revitalisasi pemasyarakatan lapas minimum security yang dalam hal ini sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan nomor PAS-15.PR.01.01 tentang penetapan lembaga pemasyarakatan pilot project maximum security, medium security, dan minimum security.
Dengan ketetapan tersebut, kata Syarpani lapas gunung sugih harus bisa menciptakan lapas yang produktif, selalu berinovasi dalam pengembangan potensi narapidana agar kelak bisa mandiri setelah bebas, menciptakan lapangan pekerjaan dan dapat diterima kembali oleh masyarakat.
Sementara, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Tengah, Taruna Bifi Koprawi menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mendukung program pembinaan narapidana yang menjalani pidana
“Kami akan selalu ada jika lapas membutuhkan, kita sama-sama membangun lampung tengah agar menjadi yang terdepan. Berbagai pelatihan kemandirian telah kami laksanakan, agar napi yang bebas bisa menjadi peternak terampil,” tutupnya.
Sementara itu, Basir, Narapidana yang telah menerima pelatihan dan menjadi peternak dalam lapas mengaku senang dengan ilmu yang diterima dan langsung dipraktekkan.
“Terimakasih Pak Kalapas, saya biasa berternak konvensional, kambing dilepas saja di kampung, setelah menjadi tamping kandang kambing, saya paham semuanya mulai dari pemberian pakan, kebersihan kandang dan cek kesehatan kambing,” tutup pria yang tidak menamatkan sekolah dasar ini. (Rendra)
Kontributor: Fazri