KARYANASIONAL.COM, Metro – Sebanyak 13 kepala keluarga (KK) Warga masyarakat Kota Metro, Provinsi Lampung, dilanda keresahan. Pasalnya, lahan persawahan dan ladang yang sudah digarab lebih dari 20 tahun, tiba-tiba dipasang plang oleh Pemkot Metro, Senin 29/07/2019.
Nawa Angkasa juru bicara warga Yosomulyo mengatakan, lahan persawahan dan ladang seluas 5426 Meter persegi milik 13 warga memiliki dasar dan riwayat.
“Seperti atas nama Sumbargiono yang memiliki hak Akta Hibah yang dikeluarkan oleh camat Metro selaku pejabat pembuat akte tanah pada saat itu Drs. Hi Bahtiar pada tahun 1985. Dasar riwayat dari pada kepemilikan tanah hibah dari bapak Gondang kepada bapak Sumbargiono telampir surat perjanjian jual beli tanah diatas segel bermaterai pada tahun 1962 dimana bapak Gondang itu memperoleh tanah berdasarkan jual beli dengan Bapak Sunardi”, paparnya.
Nawa Menambahkan, untuk urusan pajak warga selalu taat dan membayar setiap tahunnya, ada bukti terakhir 2018.
“Tapi kenapa kami bayarkan lagi di 2019 tidak dikeluarkan bukti pembayarannya. Malah ada plang tersebut yang isinya tanah dan bangunan milik pemerintah Kota Metro. Nah ada apa ini”, ujarnya.
Warga Yosomulyo sebelumnya sudah melayangkan surat kepada Wali Kota Metro termasuk DPRD terkait permasalahan tersebut, namun hingga saat ini, belum ada tanggapan.
“Jika tidak ada tanggapan dari pihak Pemerintah Kota Metro, warga sepekat akan berupaya menempuh jalur hukum, untuk mengetahui atas haknya. Tanah kami bukan tanah sengketa sehingga kalau memang diambil oleh pemerintah harus ada keputusan yang ditandai dengan adanya persengketaan”. pungkas Nawa Angkasa saat jumpa pers. (Wahyu)
