KARYANASIONAL.COM – Ketua DPRD Lampung Tengah (Lamteng) Sumarsono, mensosialisasikan budidaya maggot kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Gabungan Kelompok Ternak (Gapoknak) di kabupaten setempat, Sabtu (14/12/2019).
Dikatakan Sumarsono, budidaya maggot adalah solusi menangani limbah organik. Biasanya, imbuh dia, limbah organik jika didiamkan terlalu lama akan menghasilkan bau yang tidak sedap. Maggot, kata Politisi PDIP ini, merupakan belatung dari black soldier flys hermetia illucens yang termasuk keluarga lalat. Ukurannya lebih besar dari lalat pada umumnya.
“Hermetua illucens ini tidak menularkan bakteri, penyakit, bahkan kuman kepada manusia,” singkatnya.
Maggot ini, ungkap Sumarsono, menghasilkan larva, yang nantinya menjadi belatung atau maggot. Belatung jenis ini hanya mengkonsumsi sampah organik.
“Limbah organik yang bau, akan dimakan maggot. Tapi tidak seluruhnya limbah organik ia makan, akan ada sisa limbah tersebut, bersama dengan kotorannya. Limbah itu sudah dapat menjadi pupuk premium untuk tanaman tapi tidak berbau,” urainya.
Dipaparkan anggota DPRD Lamteng dua periode ini, maggot bisa dijadikan sebagai makanan ternak. Dan kunci sukses beternak adalah pakan.
“Tapi selama ini peternak kita masih mengandalkan pakan kimia. Karena itu kita saat ini melakukan percontohan ternak ayam dengan pakan alami yang terbuat dari maggot,” ujarnya.
Dirinya berharap, gabungan kelompok ternak dan KWT di Lampung Tengah solid. Upaya tersebut adalah langkah untuk menjaga kedaulatan pangan di kabupaten setempat.
“Karena yang namanya pendapat orang banyak pasti lebih bagus. Dan melalui diskusi semacam ini, diharapkan kita dapat berbagi ilmu bermanfaat dalam menjaga kedaulatan pangan di kabupaten kita tercinta ini,” jelasnya.
Sementara, lanjutnya, untuk kelompok ternak dan KWT binaan, diutarakan Sumarsono, akan terus dipantau perkembangannya. Oleh karenanya, Ketua DPRD Lamteng ini meminta petani dan peternak di kabupaten setempat berekspansi dan berinovasi dalam budidaya, agar hasilnya maksimal.
“Saya juga saat ini sedang mencoba budidaya ternak kambing dengan pakan maggot. Tapi kita akan lakukan penelitian terlebih dahulu. Kalau ternak ayam sudah kita lakukan, dengan progres 70 hari bisa langsung dijual. Saya sudah bisa buktikan, satu ekor ayam bisa dijual dengan harga Rp.30 ribu. Dan pakan ternak dari maggot ini lebih efisien dan murah,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Sumarsono mengajak seluruh masyarakat petani di Lampung Tengah untuk melawan kemiskinan. Karena menurutnya, musuh terbesar Bangsa ini adalah kemiskinan dan kebodohan. Dan ada cara cerdas untuk melawannya.
“Jadi jangan berharap saya akan memberikan uang kepada bapak dan ibu. Saya lebih memilih memberikan ilmu bermanfaat. Kalau bantuan, pasti akan saya berikan. Sepanjangan bantuan itu memang sudah ada dan dianggarkan pemerintah,” ucapnya.
Pria yang sebelumnya aktif menjadi Aktivis Sosial ini mengajak seluruh elemen masyarakat yang ada di Bumi Jejamo Wawai, untuk berkomunikasi aktif.
“Kelompok mana yang sudah jadi, saya akan datangi. Pokoknya setiap hari Sabtu dan Minggu saya standby di kebun edukatif ini. Saya akan urai masalah-masalah di masyarakat, khususnya pada petani dan peternak. Jadi bagi bapak dan ibu yang mau berkoordinasi dengan saya untuk menyelesaikan permasalahannya, silahkan kesini. Sekali lagi saya tegaskan, Sabtu dan Minggu saya pastikan disini (kebun edukatif), siapapun yang akan datang akan saya pastikan bertemu dengan saya,” tandasnya.
Usai mensosialisasikan budidaya maggot, Ketua DPRD Lamteng Sumarsono memberikan bantuan pupuk cair dan bibit kacang panjang kepada Kelompok Wanita Tani dan Gabungan Kelompok Ternak yang hadir. (Sur/Dra)