Example 728x250
HeadlineLampung TengahMetro

Edukasi Pertanian Ketua DPRD Lamteng saat Panen Raya Padi MSP di Kota Metro

146
×

Edukasi Pertanian Ketua DPRD Lamteng saat Panen Raya Padi MSP di Kota Metro

Sebarkan artikel ini

KARYANASIONAL.COM – Ketua DPRD Lampung Tengah (Lamteng) Sumarsono terus melakukan edukasi pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Teranyar, edukasi pertanian dilakukan Sumarsono kepada masyarakat petani di Kota Metro, saat Panen Raya Padi Mari Sejahterakan Petani (MSP) bersama Pemulia Tanaman Asal Lampung Surono Danu, dan para Tokoh PDI Perjuangan di Kecamatan Hadimulyo Timur Kota Metro, Sabtu (18/9/2021).

“Tujuan dari penanaman padi jenis MSP ini sebagai edukasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani. Bibit padi MSP sendiri dapat ditanam kembali dengan sistem organik, yang dapat dibuat oleh petani dari kotoran hewan yang sudah difermentasi,” jelas Sumarsono.

Dalam kesempatan tersebut, Koordinator MSP Provinsi Lampung ini juga memberikan contoh bagaimana cara menanam padi MSP dengan sistem pupuk organik hasil fermentasi dari kotoran hewan.

“Pembuatan pupuk organik juga biaya produksinya sangat murah, sehingga petani lebih sejahtera dan tidak ketergantungan kepada pupuk kimiawi,” katanya.

Selama ini, lanjut Sumarsono, petani di Indonesia mayoritas mengunakan bibit jenis hibrida, sedangkan padi MSP yang ditemukan oleh Surono Danu merupakan bibit lokal Lampung, dan hasilnya tidak kalah dengan padi hibria.

“Selama ini petani mengunakan bibit hibrida dan kita punya bibit unggul lokal Lampung padi MSP. Kalau petani beli bibit hibrida harga dipasaran mencapai Rp120-130 ribu, sedangkan MSP Rp20-25 ribu saja. Artinya, selisih biaya untuk membeli bibit bisa digunakan untuk perawatan tanaman. Sedangkan hasil panennya tidak kalah melimpah, bahkan bisa lebih karena bulir padinya lebih banyak dari jenis padi lainnya,” ungkap Sumarsono.

Menurutnya, keberadaan padi MSP merupakan salah satu cara untuk mensejahterakan petani dengan memberikan bibit dan mengedukasi tentang bagaimana cara dan pola tanam yang baik. Keunggulan bibit ini juga bisa diturunkan atau ditanam kembali di masa tanam selanjutnya.

“Jadi, jika sudah enggak beli bibit, otomatis sudah berkurang lagi biaya tanam yang biasanya dalam 1 hektar memerlukan 10 kilogram maka sudah Rp 1 juta lebih, otomatis untuk olah lahannya sudah gratis. Uang untuk beli bibit bisa dialihkan untuk perawatan tanaman lainya,” urainya.

Diakhir kegiatan, politisi PDI Perjuangan Lamteng ini juga berpesan agar petani Kota Metro yang ingin mendapatkan bibit padi MSP bisa menghubungi Ibu Hernani Fraksi PDI Perjuangan Kota Metro.

“Sebutir pun saya tidak akan membawa pulang padi hasil panen raya hari ini. Semuanya akan kita berikan kepada petani Kota Metro agar kedepannya semakin banyak petani yang menggunakan padi MSP,” pungkasnya.

Ditambahkan Surono Danu, Pemulia Bibit Padi MSP, yang menyampaikan  bahwa bibit padi MSP sudah berbadan hukum nasional, independent dan bukan sayap partai.

“Padi MSP sudah berbadan hukum nasional. Ini bahan pangan untuk isi perut seluruh umat manusia, dan hal utamanya adalah agar negara Indonesia mampu mencapai kedaulatan pangan,” ungkapnya.

Ketua DPRD Lamteng Sumarsono

Diketahui, Bidang Pertanian berhasil menghantarkan Sumarsono menjadi Anggota DPRD Lampung Tengah (Lamteng) di Daerah Pemilihan (Dapil) V pada Periode 2014-2019.

Bahkan, di Pemilihan Legislatif 2019-2024 Sumarsono kembali terpilih sebagai Anggota DPRD Lamteng hingga menjabat Ketua DPRD Lampung Tengah.

Sumarsono juga terkenal sebagai sosok wakil rakyat yang menginspirasi masyarakat petani untuk bercocok tanam di Bumi Beguai Jejamo Wawai.

Pria kelahiran Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur 1 April 1969 ini juga telah menyiapkan lahan kurang lebih satu heaktar di Kelurahan Seputihjaya Kecamatan Gunung Sugih.
Lahan itu dimanfaatkan Sumarsono  untuk membuat Kebun Edukasi Perjuangan sebagai sarana untuk berdiskusi bersama masyarakat mengenai Bidang Pertanian.

“Bidang pertanian adalah profesi yang saya geluti hingga menjabat Ketua DPRD Lamteng. Jadi bagi masyarakat yang ingin berdiskusi mengenai pertanian silahkan datang ke Kebun Edukasi Perjuangan. Asalkan diwaktu libur kerja, saya siap kapanpun menyalurkan ilmu pertanian yang saya miliki kepada petani yang ingin bercocok tanam. Harapannya agar petani di Lampung Tengah sukses semua,” ujar Sumarsono.

Nantinya, terang Sumarsono, dalam diskusi masyarakat akan diberikan edukasi bercocok tanam yang benar agar hasil panennya maksimal. Dan ini memang tugas dan kewajibannya sebagi wakil rakyat di DPRD Lamteng.

“Karena tujuan awal saya mencalonkan diri sebagai anggota DPRD adalah berupaya mensejahterakan masyarakat melalui edukasi pertanian yang saya miliki. Ini janji dan komitmen saya yang harus dijalankan,” ungkap Sumarsono.

Dari sisi pertanian, lanjut Sumarsono, yang paling utama agar hasil panennya maksimal yakni tekstur tanah yang tepat untuk tanaman itu sendiri.

“Kemudian baru pupuk tanamannya. Kalau saya menggunakan pupuk organik yang diolah sendiri. Alhamdulilah kebun jeruk, buah naga dan jambu kristal yang saya tanam hasilnya maksimal. Saya harap Inovasi ini menjadi motivasi masyarakat yang ingin bercocok tanam yang benar,” katanya. (red)

Example 120x600
footer { display: block; background-color: black; color: white; border-top: 3px solid #c4a0a4; }