Example 728x250
HeadlinePesisir Barat

Jawaban Pemerintah Atas Pandangan Umum Fraksi Terhadap Ranperda APBD Tahun 2025

634
×

Jawaban Pemerintah Atas Pandangan Umum Fraksi Terhadap Ranperda APBD Tahun 2025

Sebarkan artikel ini

KARYANASIONAL – Wakil Bupati Pesisir Barat (Pesibar), A. Zulqoini Syarif, S.H., menghadiri rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dengan agenda Jawaban Pemerintah Atas Pandangan Umum Fraksi Terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) Tahun Anggaran 2025, di ruang rapat paripurna DPRD Pesibar, Rabu 6 November 2024.

Rapat paripurna yang dihadiri 20 dari 25 anggota DPRD tersebut dipimpin langsung Wakil Ketua II DPRD, Muhammad Amin Basri.
Tampak hadir juga Pj. Sekda Pesibar, Drs. Jon Edwar, M.Pd., Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pesibar, Audi Marpi, S.Pd., M.M., Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pesibar, Drs. Zukri Amin, M.P., kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forkopimda, dan Camat.

jawab pandangan Fraksi NasDem, Wakil Bupati, Zulqoini Syarif menyampaikan bahwa, terbatasnya jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kendala dalam pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya pajak dan retribusi daerah dan akan menjadi perhatian Pemkab Pesibar dalam melakukan penambahan dan peningkatan SDM sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas dalam rangka peningkatan PAD, dengan konsekuensi akan dibutuhkan tambahan anggaran dalam rangka peningkatan kualitas SDM.

Selain itu, Pemkab Pesibar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) selalu berusaha untuk dapat memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat terutama saat terjadi bencana.

Salah satu cara mitigasi bencana yang telah dan akan terus dilakukan oleh BPBD adalah melakukan sosialisasi ke masyarakat.

Dengan melakukan sosialisasi, BPBD menyampaikan kepada masyarakat terkait bencana dan bagaimana cara menghadapi bencana.

Tentu melalui sosialisasi tersebut pengetahuan yang diberikan mampu membuat masyarakat menjadi paham apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana sehingga dapat mengurangi risiko bencana.

Selain sosilaisasi, BPBD juga telah mendata kebutuhan rambu-rambu evakuasi bencana serta titik kumpul disetiap kecamatan dan menyampaikan data tersebut ke BPBD Provinsi Lampung dan BNPB sebagai salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan yang belum dapat didukung oleh APBD.

Rambu-rambu evakuasi dan titik kumpul tersebut merupakan salah satu langkah mitigasi bencana karena dengan adanya rambu-rambu dan titik kumpul masyarakat akan tahu kemana harus pergi ketika terjadi bencana besar terutama tsunami.

Sedangkan pandangan Fraksi NasDem terkait adanya ketergantungan dana transfer dari pemerintah pusat sangat besar yakni sebesar Rp831.270.805.584, hal itu akan sangat mencerminkan bahwa sumber PAD masih belum mampu memenuhi kebutuhan pembangunan dan operasional kabupaten secara mandiri.

Pendapatan transfer dari pusat mencakup Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan berbagai bentuk bantuan lainnya yang bertujuan menopang sektor pembangunan dan pelayanan publik, namun dengan ketergantungan yang tinggi ini, dihadapkan pada tantangan untuk memperkuat struktur ekonomi lokal agar lebih mandiri berkelanjutan.

“Terimakasih atas sarannya, tentunya hal ini akan menjadi perhatian kita bersama,” jawab Wakil Bupati, Zulqoini Syarif.

Terkait masukan Fraksi Nasdem tentang digitalisasi pelayanan publik, sebagai upaya mendesak untuk meningkatkan efisiensi transparansi pelayanan kepada masyarakat.

Wakil Bupati, Zulqoini Syarif menjawab bahwa Pemkab Pesibar menyadari dan sepakat atas keharusan transaparansi dalam pelayanan.

Khususnya dalam informasi yang merupakan amanat Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik yaitu Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008. Era digital saat ini juga merupakan solusi sekaligus tantangan atas upaya percepatan dan efisiensi dalam pelayanan.

Namun demikian, Pesibar dengan kondisi geografis saat ini masih sangat terkendala dalam infrastruktur jaringan, dimana hal tersebut merupakan sebuah keharusan dalam penerapan digital secara penuh.

 

Pewarta: Rikki

Pesisir Barat

KARYANASIONAL – Wakil Bupati Pesisir Barat (Pesibar), Irawan Topani, S.H., M.Kn., menghadiri pisah sambut Komandan Kodim 0422/Lampung Barat (Lambar) lama, Letkol. Inf. Rinto Wijaya, S.A.P., M.I.Pol., M.Han., dengan Dandim yang baru, Le. Inf. Rizky Kurniawan, di Makodim 0422/Lambar, Sabtu (28/06/2025). Turut Mendampingi Wakil Bupati dalam kegiatan Tersebut Ketua Dprd Pesisir Barat, Asisten II Bidang Perekonomian […]

Headline News

KARYANASIONAL – Masyarakat Pekon Marang Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat memperingati Malam Satu Suro yang bertepatan dengan malam 1 Muharram dalam kalender Hijriah, memiliki makna khusus bagi masyarakat Jawa. Bagi sebagian besar warga Jawa, malam tersebut tidak sekadar menandai tahun baru dalam penanggalan Jawa-Islam, tetapi juga diyakini sebagai malam sakral yang penuh nuansa spiritual […]

Pesisir Barat

KARYANASIONAL – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) menggelar pelantikan kepengurusan Generasi Berencana (Genre) Pesibar periode 2025-2027, di Komplek Perkantoran Pemkab Pesibar, Jumat (27/6/2025). Kepengurusan Genre Pesibar itu yang dilantik langsung oleh Kepala DP3AKB. dr. Budi Wiyono, M.H., tersebut berdasarkan Surat Keputusan Kepala DP3AKB Nomor: 800.1.11.1/23/SK/IV.08/2025. Dalam sambutannya […]

Pesisir Barat

KARYANASIONAL – Dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-79, Polres Pesisir Barat melaksanakan kegiatan donor darah yang berlangsung pada hari Rabu, 25 Juni 2025, bertempat di Ruang Vicon Polres Pesisir Barat. Kegiatan kemanusiaan ini melibatkan personel Polres Pesisir Barat beserta jajaran, dengan menggandeng pihak Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai tim medis pelaksana. Donor darah ini merupakan […]

Headline News

KARYANASIONAL – Krisis air bersih menjadi persoalan kronis yang telah berlangsung selama puluhan tahun di Pekon Menyancang, Kecamatan Karya Penggawa, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung. Hingga hari ini, ratusan warga di dua pemangku, yakni Tanjung Agung 1 dan Tanjung Agung 2 masih mengandalkan air sumur yang keruh dan berbau untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebanyak 75 […]