Example 728x250
Bandar LampungBerita Pilihan

Warga Panjang Resah, Ormas dan Komunitas Panjang GWKP Dialog Dengan Jajaran Pelindo

58
×

Warga Panjang Resah, Ormas dan Komunitas Panjang GWKP Dialog Dengan Jajaran Pelindo

Sebarkan artikel ini

KARYANASIONAL.COM Bandar Lampung __ Keresahan masyarakat Panjang terkait debu bungkil dan kernel yang selama ini menjadi viral di medsos menjadi serapan aspirasi ormas di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung.

Oleh karena itu Ormas Masyarakat Panjang Bersatu, Laskar Merah Putih Indonesia dan Komunitas Facebook Grup Warga Kota Panjang (GWKP) bertemu serta berdialog dengan jajaran manajemen Pelindo Panjang, Selasa (28/5).

Terkait debu bungkil dan kernel yang meresahkan masyarakat Panjang, General Manager Pelindo Panjang Drajat Sulistyo berjanji pihaknya dalam waktu dekat akan menyediakan alat penyedot debu untuk mengakomodir warga masyarakat Panjang.

Ketua Forum Masyarakat Panjang Bersatu, Aam Muharam menyampaikan keluhan masyarakat Panjang terkait polusi debu bungkil dan kernel, “ Ya, kami hanya menyampaikan keluhan masyarakat Panjang terkait polusi debu bungkil dan kernel, karena hal ini sudah sangat mengganggu para pengguna jalan dan juga pemilik rumah yang ada dipinggir jalan Yos Sudarso dan Bypass,” ujar Aam Muharam.

 

Hal senada di ungkapkan Lamsihar Sinaga, pengurus GWKP, ” menurut pantauan mereka dilapangan debu bungkil itu terjadi karena truk pengangkut bungkil yang akan keluar dari Pelabuhan Panjang muatannya over kapasitas, bak truk banyak yang berlubang, saat truk ngedance (menumpahkan muatannya) kurang bersih, “ ungkapnya.

Hal inilah yang membuat bungkil bungkil itu banyak berceceran dan bertebaran di jalan,” ujar Lamsihar Sinaga Pengacara muda ini.

Menanggapi hal inilah, Drajat Sulistyo mengatakan pihaknya sangat concern terhadap keluhan masyarakat Panjang. Untuk itu dalam waktu dekat pihaknya akan menyediakan kendaraan penyedot debu. Pihaknya juga akan menyemprot jalanan yang banyak debunya dengan mobil damkar, “Kami juga akan membuat aturan tegas kepada para pemilik dan pengemudi kendaraan yang memuat bungkil dan kernel, ” ujar Drajat.

Drajat Sulistyo meminta dukungan masyarakat Panjang agar didalam menangani permasalahan debu bungkil itu, mereka betul betul didukung, sehingga dapat berjalan dengan kondusif.

Jangan sampai niat baik mereka untuk mengatasi persoalan debu yang dikeluhkan masyarakat itu, justru mengundang persoalan baru, “Jadi kami minta tolong agar didukung penuh, sehingga semua dapat berjalan dengan baik,” harap Drajat lagi.

Sebelumnya, warga Kelurahan Srengsem, Jimmy mengatakan debu bungkil itu sudah sangat menggangu, “Kalau kita naik motor tiba tiba debu bungkil masuk mata, mata langsung perih dan hal ini bisa membuat pengendara celaka,” terangnya.

Menurut pria yang rumahnya dipinggir jalan Bypass itu, debu bungkil itu membuat rumah kotor, lantai menghitam, sehingga setiap 20 menit istrinya harus menyapu rumah, “kita tidak berani buka pintu lama lama, karena debunya takut mengotori makanan dan minuman, takut hal ini akan membahayakan kesehatan,” ungkapnya.

Truk yang membawa bungkil itu biasanya dari Pelabuhan Panjang ke Gudang Darmala via jalan Yos Sudarso, dari Pelabuhan Panjang ke PT Julang, (bekas PT Andatu), dari Pelabuhan ke PT Sinar Indonesia Perkasa (Sinar Mas).

Sebagai tambahan informasi, Bungkil adalah limbah pengelolaan kelapa sawit menjadi CPO ( Crude Palm Oil). Bungkil dapat dikelola sebagai pakan sapi perah. (Helmi)

Example 120x600

Respon (2)

  1. Assalamu’alaikum min.
    Mohon minta bantuan nya, di lampung bertempatan di panjang deket srengsem.
    Pt.sjim sinar jaya inti mulya, rmh kami sampingan sma pt gudang bungkil dan cpo bnyak sekali kena dampak penyakit batuk2 dan sesek nafas..
    Sya minta tolong min, kmi udah pengaduan ke mna2 tdk di gubris, sedangkan anak saya sampai kena oprasi kena dampak debu bungkil tersebut…
    KAmi hanya ingin rmh sya di beli jika mereka tdk ingin membeli tolong hentikan bungkil…
    Gimna nasip kesehatan keluarga kami😭

  2. What an insightful and engaging read! The author did a great job. I’m curious about others’ thoughts on this topic. Click on my nickname for more interesting content.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

footer { display: block; background-color: black; color: white; border-top: 3px solid #c4a0a4; }