KARYANASIONAL.COM – Bupati Lampung Tengah (Lamteng) Loekman Djoyosoemarto menyatakan pembangunan tahun anggaran 2020 dititikberatkan pada enam prioritas. Yakni peningkatan kualitas SDM; peningkatan perekonomian berbasis masyarakat; peningkatan kualitas infrastruktur; peningkatan tata kelola pemerintahan yang berkualitas, akuntabel, dan transparan; peningkatan keamanan dan ketertiban, persatuan dan kesatuan, gotong-royong; serta pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Hal itu diungkapkan Bupati saat menghadiri rapat paripurna DPRD Lampung Tengah tentang penyampaian nota pengantar rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) TA 2020, Rabu (30/10/2019). Paripurna dipimpin Ketua DPRD Sumarsono, didampingi Wakil Ketua III Muslim Anshori, dan dihadiri 40 anggota DPRD.
Dipaparkan Loekman, target pendapatan daerah 2020 sebesar Rp2,69 triliun lebih. Rinciannya, PAD Rp191,36 miliar lebih, dana perimbangan Rp1,89 triliun lebih, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp600,58 miliar lebih.
”Belanja daerah pada tahun anggaran 2020 direncanakan Rp2,780 triliun lebih. Rinciannya, belanja tidak langsung Rp1,75 triliun lebih yang digunakan untuk belanja pegawai Rp1,151 triliun lebih; belanja hibah Rp121,87 miliar lebih; belanja bagi hasil kepada provinsi/kabupaten/kota dan pemerintahan desa Rp9,09 miliar lebih; bantuan keuangan kepada provinsi/kabupaten/kota dan pemerintah desa Rp464,34 miliar lebih; serta belanja tak terduga Rp2,5 miliar,” urainya.
Kemudian, untuk belanja langsung, imbuh Loekman, sebesar Rp1,03 triliun lebih, rencananya akan dipergunakan untuk membiayai pelaksanaan program/kegiatan pada bidang urusan wajib pelayanan dasar Rp706,66 miliar lebih; urusan wajib bukan pelayanan dasar Rp80,85 miliar lebih; urusan pilihan Rp46,45 miliar lebih; dan urusan penunjang Rp196,82 miliar lebih.
”Pembiayaan daerah dari sisi penerimaan dan pembiayaan diperkirakan mencapai Rp95,21 miliar lebih, yang diperkirakan dari Silpa 2019. Sedangkan sisi pengeluaran pembiayaan diperkirakan Rp5 miliar, yang direncanakan untuk penyertaan modal pada Bank Lampung dan BPRS Rajasa. Untuk selanjutnya, rancangan KUA dan PPAS akan dibahas bersama antara tim eksekutif dan legislatif, dan disepakati bersama sebagai dasar penyusunan APBD Tahun Anggaran 2020,” tandasnya. (Sur/Dra)