KARYANASIONAL.COM, Bandar Lampung_ Terkait perkara tuduhan suap yang menimpa Calon Gubernur (Cagub) nomor 4 DR. Ir. Mustafa, DPW PKS Lampung menyatakan sikap untuk tetap maju dalam pertarungan Pilgub Lampung Juni 2018. Secara tegas PKS menyatakan tidak akan mundur dan akan terus memperjuangkan Mustafa-Aja dalam panggung Pilkada.
“Kami menghormati sepenuhnya proses hukum yang sedang dijalani Pak Mustafa, namun kami akan terus melanjutkan pecalonan Mustafa-Aja. Tidak ada kata mundur, sebagaimana yang sering diungkapkan beliau Niat Lurus Jalan Terus, inilah yang akan kita lakukan,”ungkap Ketua DPW PKS Mufti Salim saat menghadiri acara deklarasi damai Pilkada Lampung di Lapangan Pemuda PKOR Bandar Lampung, Minggu, 18/2/2018.
Pada kesempatan itu ia juga mengajak seluruh kader, struktur partai, relawan dan jaringan PKS se-Lampung untuk terus memperjuangkan sekuat tenaga, mensosialisasikan dan memenangkan Mustafa-Aja dengan pendekatan yang santun, elegan dan bermartabat.
Pihaknya juga akan terus mencermati dinamika perkembangan hukum dan politik di Provinsi Lampung dan secara intensif akan terus melakukan komunikasi dengan keluarga besar Mustafa, Partai NasDem dan Hanura yang tergabung di koalisi Lampung Kece.
Terkait perkara yag menimpa Mustafa, PKS Lampung menyatakan bersimpati atas musibah yang dialami cagub Mustafa dan akan selalu mendoakan semua diberikan kesabaran. Menurutnya, perkara yang menimpa Mustafa sama sekali tidak menyurutkan semangat perjuangan para pendukungnya.
“Bahkan arus bawah justru semakin kuat. Para pendukung terus mendorong untuk melanjutkan perjuangan Mustafa-Aja. Yang pasti kami pantang mundur, kami akan berjuang sekuat tenaga untuk memenangkan Mustafa-Aja,”tegas Mufti Salim yang kini menjadi tim pemenangan Mustafa-Aja.
Dari pantauan media, dalam deklarasi damai yang diikuti keempat Paslon, pendukung Mustafa-Aja tetap ramai dan solid. Sembari membawa atribut poster Mustafa-Aja, mereka meneriakan yel-yel” Lanjut Terus”. Bahkan Ustad Jajuli dan sejumlah pendukung lainnya sempat menitikan air mata ketika pernyataan sikap dibacakan.(Red).