KARYANASIONAL.COM, LAMPUNG TENGAH-Polres Lampung Tengah (Lamteng) terus melakukan pengusutan kasus pertikaian antar saudara yang terjadi di Kampung Haji Pemanggilan, Kecamatan Anak Tuha, Lamteng. Dengan korban Kepala Kampung (Kakam) Haji Pemanggilan Amir beserta Samsudin (adik Amir). Yang ditusuk hingga mengalami luka berat, pada bagian perut tangan dan pantat.
Pihak kepolisian pun telah menetapkan Raub sebagai tersangka. Namun, dalam kronologi kejadian terduga Raub, tidak sendiri saat melakukan pengroyokan kepada korban Amir. Raub dibantu dua saudaranya Idris dan Ibrahim saat mendatangi rumah Amir.
Saat dikonfirmasi, Kepala Kampung Haji Pemanggilan Amir mengatakan, bahwa pihaknya tidak mengerti kenapa Raub, sampai naik pitam. Hingga ingin membunuh saya.
“Awalnya saya itu mengajak cucu jalan-jalan naik motor, di ujung kampung yang kondisi jalannya rusak. Disitu memang dekat kuburan. Saya tidak tahu ada raub di dalam mobil, kemudian saya gak tahu kenapa raub ingin menabrak saya dengan mobilnya. Katanya saya menunjukan pantat ke dia. Padahal saya gak pernah menunjukan pantat pada dia (Raub). Pada saat itu kemungkinan saya tanpa sadar mengangkat pantat saya karena jalan rusak. Tapi saya tidak pernah menunjukan pantat padanya,”ucap Amir.
Nah pada saat itu, saya mau ditabrak raub dan saya hampir jatuh bersama cucu saya. Kemudian Raub turun dari mobil, dan mengeluarkan badik.
“Kenapa kamu lihatin pantat ke saya, apa makdud kamu,”kata Raub yang di tirukan amir, dengan mengeluarkan badik dan ingin menusuknya (Amir). Amir yang tak melawan karena membawa cucunya, diselamatkan para warga yang melerai di lokasi kejadian.
Selepas persoalan di ujung kampung tersebut, Amir yang membawa cucu, pulang kerumah. Amir pun sempat merenung,” Ada Apa ini”pikir amir, karena dia tidak pernah merasa melakukan apa yang di tuduhkan Raub (memperlihatkan pantatnya ke Raub).
Dari persoalan di ujung kampung tersebut, Raub mendatangi rumah Amir, dengan nada keras, Raub meminta Amir keluar dari rumahnya.
“Keluar kamu, sini saya bunuh! Memang sudah saya tunggu dari lama,”ucap Raub yang ditirukan Amir, ketika Raub mendatangi rumahnya, beserta dua saudaranya Idris dan Ibrahim yang sudah membawa tombak.
Kemudian dari situlah, cekcok mulut terjadi, antara Amir dan Raub beserta Idris dan Ibrahim. Tak selang beberapa lama Samsudin yang mendengar kakanya (Amir) ribut, langsung pulang dari ladang dan mendatangi rumah dengan membawa sebilah golok yang di bawanya dari ladang.
Dari celcok mulut yang terjadi, Samsudin yang berniat melerai. Kerena, ia berfikir semua masih saudara.” Kenapa ribut-ribut semua masih saudara,”kata sam.
Namun Ibrahim malah berkata kasar.” Kamu orang saya habisin semua,”perkataan inilah yang menyulud amarah dan emosi Samsudin. Hingga terjadinya, penujahan kepada Amir dan Samsudin.
Dalam kejadian tersebut, Raub menyerang Amir dengan sebilah tombak yang mengenai bagian dada Amir dan kemudian Ibrahim dengan tombaknya membacok (dengan cara menyabetkan tombak kearah Amir) dan di tangkap dengan tangannya. Hingga terjadilah luka dibagian dada dan tangan Amir.
Sementara, Indis yang membawa sebilah tombak melakukan penusukan, kepada Samsudin pada bagian perut. Sam yang membawa sebilah golok diduga terlepas dan mengenai punggung Ibrahim.
“Saya ditusuk Idris dengan sebilah tombak, dengan dua tusukan. Pada bangian pantat, dan perut. Pas saya ditusuk golok terlepas yang kemungkinan mengenai punghung bibrahim,”ucap Samsudin saat di konfirmasi.
Hingga saat ini, kasus ini masih berlanjut, Idris yang sudah dilakukan pemanggilan selama dua kali oleh pihak Kepolisian Polres Lamteng tidak mengindahkan panggilan. Sehingga dilakukan penjemputan paksa. Namun usaha pihak kepolisian gagal karena Indris yang akan ditangkap melarikan diri dan kini masih dalam pengejaran pihak kepolisian.
Hal ini dibenarkan Kasat Reskrim Polres Lamteng AKP Firmansyah, bahwa terduga Indis sudah dilakukan pemanggilan selama dua kali. Namun tidak mengindahkan pengilan dan dilakukan penjemputan paksa. Namun yang bersangkutan tidak ada di tempat.
Pihak keluarga (Amir) sangat mengapresiasi kinerja pihak kepolian yang cepat dalam melakukan penindakan tersangka-tersangka yang hampir membuhunya tersebut.
Pihak keluarga korban (Amir) siap mebantu pihak polisi jika diketahui keberadaan lelaku (idris). Selain dari pada itu, Pihak korban juga menanyakan status Ibrahim. Yang ikut andil membantu Raub yang berniat membunuh Amir dalam kejadian. Hingga mengkibatkan luka pada bagian dada dan tangan.
(Tim)