KARYANASIONAL. COM— Bencana Tsunami yang melanda sebagian Wilayah Kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan hingga kini menyisahkan trauma pada masyarakat, terutama bagi ibu dan anak-anak.
Melihat kondisi tersebut, Bunda Paud Kabupaten Lampung Tengah Ibu Hj. Ellya Lucyana Loekman bersama Ikatan Guru Taman Kanak-kanak (IGTK) Lamteng melakukan kegiatan program trauma healing untuk memberikan motivasi bagi anak-anak melalui dongeng cerita kisah-kisah Islam, permainan edukasi, mewarnai dan lain-lain, Sabtu 05 Januari 2019.
Kehadirin Ibu Hj. Ellya Luciana Loekman beserta rombongan di sambut langsung oleh Bunda Paud Kabupaten Lampung Selatan Ibu Winarni Nanang Ermanto.
Dikesempata itu Ketua Tim Penggerak PKK Lampung Selatan Ibu Winarni menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bunda Paud Lampung Tengah yang telah mengunjungi warganya yang tertimpa bencana Tsunami beberapa waktu lalu.
“Melalui kegiatan yang dilaksanakan Bunda PAUD Lampung Tengah diharapkan anak-anak dapat terus belajar dimanapun dan kapanpun. Semoga kondisi dampak Tsunami ini segera pulih kembali dan masyarakat dapat melaksanakan aktifitas rutinya sehari-hari,” harapnya.
Sementara itu Bunda Paud Kabupaten Lampung Tengah disela kunjungannya ke posko pengungsian di Way Muli Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan mengatakan, kegiatan trauma healing penting dilakukan mengingat dampak yang ditimbulkan pasca kejadian bencana Tsunami sangat besar bagi pertumbuhan terutama psikologis dan sosio emosional pada anak.
Untuk itu, lanjutnya, melalui kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi anak-anak untuk tidak takut dan tetap waspada ketika bencana datang.
lebih lanjut Bunda Paud Lampung Tengah Ibu Hj. Ellya Lucyana Loekman mengatakan, tujuan utama mengunjungi masyarakat Lampung Selatan yang terkena musibah tersebut untuk menghibur dan memotifasi, serta memberi semangat khususnya kepada anak-anak.
“Kegiatan ini untuk memberikan hiburan sekaligus motivasi bagi anak-anak terdampak bencana alam Tsunami di Lampung Selatan,” tuturnya.
Dia juga berharap kegiatan ini dapat memotivasi mereka, khususnya anak-anak di daerah bencana Tsunami untuk bersyukur dan tetap bersemangat.
“Dengan bersyukur, pasti nikmat akan ditambah. Harus optimis untuk terus meraih cita-citanya. Walaupun rumah serta sekolah hancur, semangat tidak boleh hancur. Anak-anak yang tertimpa bencana Tsunami awalnya trauma, terpuruk, kehilangan rumah dan sanak keluarga, saat ini mereka bisa bangkit, semangat dan tidak sedih.” ungkapnya. (Rendra)