KARYANASIONAL.COM – Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) sudah dimulai sejak tahun 2015. Program hasil transisi PNPM Mandiri Perkotaan ini untuk mendukung pemenuhan Target RPJMN 2015-2019, berlanjut sasaran RPJMN 2020-2024 yaitu, Kota tanpa kumuh.
Dan kemudian Program KOTAKU dilaksanakan secara Nasional di 313 Kabupaten/Kota dan 34 Provinsi se Indonesia. Program ini bermaksud untuk membangun sistem yang terpadu antara Pemerintah pusat, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota, serta melibatkan partisipasi Masyarakat, pihak swasta, dan lainnya dalam penanganan dan pencegahan permukiman kumuh.
“Pengajuan program Kota tampah kumu yang saat ini masih terus dikerjakan hingga batas waktu pengerjaan nya, ada beberapa titik yang sedang berjalan saat ini, kuhsus nya di Rt.4/ Lk. 8, pembangunan Dreinase Lingkungan Volume 1910 meter yang terbagi Ditiap titik yang berpotensi Rawan Banjir,untuk Kelurahan Klapa tuju,”kata Agus Rt. setempat.
Dirinya juga mengatakan,”Sudah lama saya dan masyarakat, warga setempat mengajukan sudah brapa banyak Proposal untuk program ini, (Kotaku) sejak tahun 2015 yang lalu namun baru terealisasi ditahun 2020 mana yang di ajukan, dan diusulan tentu nya jadi harapan masyarakat, warga sekitar Rt,04/ Lk,08, alhamdulillah sudah terpenuhi.”Pungkas Rt. 04
Lebih lanjut ia juga menjelas kan, “Pembangunan beberapa Dreinase yang ada di berap titik saya dan masyarakat setempat ikut mengawasi dan memantau pengerjaan nya jangan Asal-Asalan Karana kita sendiri/masyarakat yang akan merasakan manfaat nya, imbuhnya lagi kalau asal jadi pasti nya hasilnyapun tak bertahan lama dan, maka dari itu saya mengajak warga setempat ikut mengontrol para tukang kerja agar pembuatan menghasilkan puas dari Program Kotaku Tampa kumu sesuai dgn pagu anggaran, hususny dilingkungan 08 RT 04, Pungkas Agus.
Selain itu, Agus Cik selaku Rt setempat, menerangkan kembali , mengucapkan banyk trimaksh kepada pemerintah pusat atau pemerintah daerah atas terwujudnya program kota ku, dan harapanya kepada Pemerintah pusat semoga program ini berlanjut karena masih bnyak yg harus diperlakukan lerbaikan, agar didaerah perkotaan tak lagi dikatagorikan kota kumuh.
“Sekali lagi saya ucapkan banyak terimaksih atas program ini. (Apala)
