Example 728x250
Berita PilihanTanggamus

Masih Lestarinya Adat Budaya Sai Batin

131
×

Masih Lestarinya Adat Budaya Sai Batin

Sebarkan artikel ini

KARYANASIONAL.COM.Tanggamus_ Senin(5/11/2018) ,Dengan di adakannya kegiatan  Adat budaya Sai Batin menunjukan masih lestarinya adat dan kebudayaan leluhur masyarakat lampung di Pekon Sanggi unggak, Kecamatan Bandar Negeri Semuong, kabupaten Tanggamus

Di gelar acara ini dalam rangka memeriahkan khitanan putra dari Abu Sahlan Tokoh Adat Sai Batin yang juga Kepala Pekon Sanggi unggak. Abu Sahlan bergelar Pangeran Punyimbang Keratuan Semaka yang juga masih keturunan dari Ratu Srmaka.

Kegiatan yang diawali dengan arak-arakan putra tokoh adat itu dihadiri Wakil Bupati Tanggamus Hi. AM. Syafi’i, Anggota DPRD Tanggamus Ahmadiyan, dan seluruh Kepala Pekon se-Kecamatam Bandar Negeri Semuong.

Setelah selesai melakukan arak-arakan, selanjutnya dilaksanakan pertunjukan seni tari Ighol yang merupakan tarian tertua di Provinsi Lampung. Dilanjutkan dengan kegiatan hataman Qur’an oleh putra keturunan Keratuan Semaka, dan dilanjutkan dengan acara deduaian serta pemacaran.

Tokoh adat Sai Batin Pekon Sanggi unggak Abu Sahlan kepada Radar Tanggamus menjelaskan, digelarnya kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan adat dan budaya Sai Batin agar tidak punah. ” Ini adalah adat budaya leluhur kami, jadi harus dilestarikan, agar tidak punah,” katanya.

Senada, Anggota DPRD Tanggamus Ahmadiyan juga berharap agar adat budaya Sai Batin ini bisa terus ada kedepannya. “Ya, harapan kami agar Sai Batin – Sai Batin lainnya bisa terus melestarikan budaya ini, agar budaya leluhur kita ini bisa terus terjaga, ” ungkapnya.

Sementara itu, Wabup Tanggamus Hi. AM. Syafi’i mengapreasi kegiatan adat dan budaya yang dilaksanakan di Pekon Sanggi unggak. Ia mengaku, Pemkab Tanggamus sangat mendukung kelestarian adat dan budaya masyarakat Lampung.

“Pemkab Tanggamus terus berupaya mendokumentasikan setiap peristiwa Adat , yang selanjutnya akan dicetak dan dibagikan kepada siswa-siswi mulai dari Sekolah Dasar (SD), agar pengetahuan anak-anak kita tentang sejarah Adat dan Budaya ini tidak terputus, sehingga kedepannya mereka bisa melestarikan adat dan budaya leluhur ini, ” pungkasnya.(IG).

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

footer { display: block; background-color: black; color: white; border-top: 3px solid #c4a0a4; }