KARYANASIONAL.COM— Bandarjaya Community On Discussion (BACOD) Lampung Tengah menggelar diskusi terbuka dengan tema Menakar Kapabilitas dan Integritas Calon Anggota DPRD Provinsi Lampung, di Cafe Mandarin Lee, Kamis (31/01/2019).
Acara yang digiring Surya Setiono ini menghadirkan Calon Anggota DPRD Provinsi Lampung, Ketua KPU dan Bawaslu Lamteng, beberapa Akademisi Lampung, Elemen Mahasiswa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan Tokoh Pemuda.
Dalam acara diskusi, moderator mempersilahkan narasumber Calon Anggota DPRD Provinsi Lampung untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu, kemudian memaparkan Visi dan Misi-nya di hadapan para peserta yang hadir.
Penyampaian visi dan misi diawali dari Caleg Partai Golkar Nomor Urut 10 Joko Mursito. Kemudian disusul berurutan, Caleg PKS Nomor Urut 2 Vittorio Dwison, Caleg PPP Nomor Urut 1 Hasanusi, Caleg Partai Demokrat Nomor Urut 2 Midi Iswanto, dan yang terakhir Caleg Demokrat dengan Nomor Urut 6 Rosidi.
Dalam diskusi tersebut, hal yang paling dominan dibahas antara Caleg, KPU, Bawaslu, Akademisi dan Mahasiswa, adalah mengenai potensi praktik money politic yang diprediksi akan terjadi di Lampung Tengah dalam hajat lima tahunan tersebut.
Meski terlihat agak tegang dalam sesi tanya jawab, namun acara diskusi yang dipelopori BACOD Lampung Tengah ini berjalan lancar dan baik, bahkan seluruh peserta yang hadir tampak rekat dalam suasana kekeluargaan.
“Kami (Caleg, Red), memberikan apresiasi kepada seluruh penyelenggara diskusi yang diinisiasi kawan-kawan di Lampung Tengah melalui komunitas BACOD ini. Kami kira acara diskusi semacam ini sangat tepat untuk dilakukan secara kontinyu atau berkelanjutan,” ujar Hasanusi.
Mewakili rekan-rekannya, Ketua DPW PPP Lampung ini juga meminta kepada penyelenggara Pemilu, dalam hal ini KPU Lampung Tengah dapat memfasilitasi kegiatan diskusi tersebut, sampai kepada tingkat kecamatan. Sehingga problema money politik yang sangat dominan dan merajalela saat ini bisa dicegah bersama.
“Agar kegiatan ini berjalan maksimal sampai ke tingkat kecamatan, KPU harus memfasilitasi (diskusi) ini. Karena kegiatan ini kami kira sangat tepat untuk mencegah dan meminimalisir praktik money politik dalam Pemilu,” ungkapnya.
Menyikapi money politik, Ketua Bawaslu Lampung Tengah Harmono pun angkat bicara. Ia menjelaskan, bahwa hal tersebut merupakan masalah yang sulit untuk dibenahi. Namun pihaknya berkomitmen membenahi semaksimal mungkin melalui sosialisasi ke masyarakat sampai tingkat kampung.
“Money politik adalah masalah yang sulit untuk dibenahi. Jadi saya harap semua pihak terkait, terutama Partai Politik dengan Calegnya. Masyarakat juga kami libatkan ubtuk mencegahnya. Ini adalah permasalahan kita bersama, ayo kita cegah money politik bersama-sama, agar Pemilu 2019 berjalan baik, lancar dan damai,” harapnya.
Sementara Ketua Pelaksana Diskusi, Aswin Siregar berharap, dengan digelarnya acara tersebut masing-masing Calon Anggota DPRD paham akan tugas pokok dan fungsinya selaku wakil rakyat, sehingga apa yang diharapkan masyarakat bisa terpenuhi.
“Itulah tujuan dan harapan kita menyelenggarakan kegiatan diskusi ini. Dan Alhamdulilah acara berjalan lancar dan baik hingga selesai. Semoga kegiatan ini membawa kebaikan bagi kita semua,” ujarnya.
Aswin juga mengungkapkan, acara diskusi Caleg DPRD Provinsi Lampung tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan di Lampung Tengah. Harapannya, diskusi tersebut bisa dijadikan barometer bagi para Caleg yang ada di Lampung.
“Ini acara perdana kita dari BACOD, yang diselenggarakan di Lampung Tengah. Semoga acara ini bisa membawa nilai positif bagi para Caleg dan masyarakat Lamteng, pada umumnya,” tandasnya.(Rendra)
Excellent content! The way you explained the topic is impressive. For a deeper dive, check out this resource: EXPLORE FURTHER. What do you all think?