KARYANASIONAL.COM, Lampung Tengah – Hasil konferensi Lupus Internasional 2019 di San Fransisco bahwa harapan hidup untuk Odapus saat ini semakin meningkat, bahkan dunia kesehatan semakin mengembangkan obat-obatan untuk Lupus.
Demikian disampaikan dokter spesialis penyakit dalam yang merupakan pakar Lupus Prof. Zubairi Djoerban disela Seminar dan Diskusi Deteksi Dini Lupus, Sabtu 31 Agustus 2019.
Acara ini diselenggarakan Komunitas Odapus Lampung (KOL) bersama KADIN Lampung Peduli di Graha Bintang Malahayati Bandar Lampung. Kegiatan ini juga sekaligus merupakan bagian dari Dies Natalis Universitas Malahayati ke-26.
Hadir dalam kegiatan ini Tiara Savitri pendiri Yayasan Lupus Indonesia (YLI), Muhammad Fakhriza Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandar Lampung dan Lusi Darmayanti Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.
Diskusi ini dimoderatori oleh Atika Mutiara, seorang survivor Lupus Lampung selama 14 tahun yang kini telah mendapatkan masa remisi (masa dimana Lupus sedang tidur dan Odapus dapat beraktivitas normal).
Prof. Zubairi Djoerban mengatakan, Odapus yang dialami oleh sebagian besar wanita ini pun masih relatif aman untuk kehamilan selama terpantau dengan baik.
“Penyakit ini juga bukan penyakit menular dan menurun,”ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Kabid P2P Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Lusi Darmayanti pun sepakat bahwa meski kondisi Lupus ada yang sangat membahayakan, namun penyakit ini bisa disembuhkan.
Sementara Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandar Lampung, Muhammad Fahriza, menegaskan bahwa pada prinsipnya segala pemeriksaan dan obat-obatan apapun bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan selama dilakukan sesuai prosedur rujukan berjenjang.”Saya minta peran serta pemerintah daerah untuk memastikan ketersediaan fasilitas pelayanan maupun obat-obatan yang ada di setiap faskes,”ungkapnya.
Tiara Savitri, pendiri YLI juga menyampaikan motivasinya. ia telah menjadi survivor Lupus sejak 1987 dan pernah dirawat selama 1 tahun di rumah sakit. Namun kini ia mengaku sangat bugar bahkan telah berhasil mendaki beberapa puncak gunung tertinggi di dunia.
Ketua KOL, Merli Susanti menyampaikan apresiasinya kepada KADIN Lampung Peduli yang telah memberikan kepedulian kepada para Odapus lewat support penuhnya untuk penyelenggaraan seminar ini.
“Harapan saya, KOL bisa menjadi jembatan untuk pihak-pihak terkait agar bisa memberikan dukungan dan perhatian baik dari segi pelayanan medis, cek laboratorium dan obat-obatan,” pungkasnya. (Red)
Great read! The authors perspective is really interesting. Looking forward to more discussions. Click on my nickname for more!