KARYANASIONAL – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pesisir Barat (Pesibar) Pastikan penanganan kerusakan irigasi dan abrasi di Pekon Gedau segera di percepat.
Hal itu disampaikan pelaksana tugas kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kabupaten Pesisir Barat, Euis Agustina saat meninjau lokasi Kerusakan irigasi, Kamis (23/1/2025).
Ia pun memastikan bahwa penanganan rusaknya irigasi dan abrasi tersebut akan segera diajukan untuk direhabilitasi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten maupun Provinsi,
“Kami akan berusaha mengajukan perbaikan melalui anggaran daerah bahkan tingkat Provinsi. Oleh kerena itu, harapkan masyarakat untuk bersabar dan menunggu proses pengajuan, karena hal ini memerlukan tahapan yang cukup panjang,” bebernya.
Sebelumnya diberitakan, kerusakan irigasi yang parah mengancam sepuluh hektare lahan persawahan di Pekon Gedau dikeluhkan para petani.
Abrasi yang terus mengikis pinggiran Sungai Way Batu Raja semakin memperburuk kondisi bahkan mengancam lahan pertanian yang berada di dekatnya.
Menurut keterangan Mashut salah satu warga setempat, kerusakan irigasi di Pekon Gedau sudah berlangsung sejak tahun 2021.
“Namun, hingga kini belum ada tindakan nyata dari pemerintah untuk mengatasi irigasi serta erosi akibat banjir. Di khawatirkan sawah yang kami garap akan tergerus banjir terutama di tengah cuaca ekstrem seperti saat ini,” katanya.
Mashut menambahkan bahwa dengan bertani, dirinya dapat mencukupi kebutuhan keluarga.
“Tapi kalau lahan pertaniannya kami hancur, bagaimana kami bisa menghidupi keluarga,” keluhnya.
Sementara itu, Peratin Pekon Gedau, Nusirwan mengatakan, pihaknya telah beberapa kali meminta bantuan kepada pemerintah daerah, namun hingga kini belum ada tindak lanjutnya.
“Untuk menanggulangi masalah ini Petani setempat juga sudah berulang kali melakukan swadaya dengan membangun saluran air menggunakan paralon untuk mengairi sawah mereka. Namun, saluran air tersebut tidak bertahan lama, sehingga tidak mampu mengatasi masalah irigasi yang ada,” ungkapnya.
Dia menambahkan, dengan adanya abrasi yang terus memperburuk kondisi, Nusirwan sangat berharap pemerintah dapat segera turun tangan menangani masalah ini.
“Kondisi ini sangat mendesak, mengingat banyaknya petani yang bergantung pada hasil pertanian mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” tandasnya.
Pewarta : Rikki
Editor: Wahyu